REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD—Menteri Luar Negeri Pakistan, pada Rabu (9/6), berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Kanada Marc Garneau untuk membahas serangan ‘Islamofobia’ yang baru-baru ini terjadi di London, Provinsi Ontario, Kanada.
Shah Mehmood Qureshi, menurut sebuah pernyataan, menyatakan bahwa serangan Islamofobia adalah masalah yang serius dan telah menyebabkan penderitaan di kalangan umat Islam di seluruh dunia.
Akibat serangan yang terjadi pada Senin (7/6) itu, empat anggota keluarga Muslim tewas dan meninggalkan seorang bocah berusia 9 tahun, yang juga menjadi salah satu korban dan kini tengah menjalani perawatan karena luka serius.
Salman Afzaal, 46, istrinya Madiha Salman, 44, putri mereka yang berusia 15 tahun Yumna Afzaal dan ibu Salman Afzaal yang berusia 74 tahun, Talat, tewas, sementara Fayez Afzaal tetap dirawat di rumah sakit dengan luka serius, setelah menjadi sasaran serangan seorang pengemudi truk pikup yang sengaja menabrakkan truknya ke arah keluarga itu, yang saat kejadian sedang berdiri di trotoar dekat kediaman mereka.
Polisi mengatakan, tindakan rasis pengemudi berusia 20 tahun itu dimotivasi oleh kebencian. Qureshi menghargai bahwa pemerintah Kanada, masyarakat sipil, media, dan masyarakat umum telah memberikan dukungan kepada keluarga para korban di saat duka ini. Dia secara khusus memuji pernyataan kecaman keras yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Justin Trudeau yang menyebut serangan ini sebagai Islamofobia. Dia berharap agar pelaku kejahatan itu diadili.
Qureshi menjelaskan kepada Garneau tentang upaya yang dilakukan Pakistan untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi kecenderungan Islamofobia yang berkembang. Dia menggarisbawahi, seluruh pihak harus menunjukkan tekad bersama melawan Islamofobia yang meningkat dan mempromosikan koeksistensi damai dan kerukunan antaragama.
Kedua menteri luar negeri itu juga sepakat bekerja sama melawan Islamofobia melalui upaya terkoordinasi di berbagai forum internasional dan sepakat untuk menginstruksikan Perwakilan Tetap mereka di New York untuk bekerja sama dalam hal ini, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Pakistan.