Jumat 04 Jun 2021 05:09 WIB

Peta Islam Austria Diduga Bertujuan Bungkam Komunitas Muslim

Austria berkeras pertahankan peta Islam.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Agung Sasongko
Muslimah berjalan di pemakaman Muslim pertama di Austria.

Mempermasalahkan masyarakat sipil Muslim

Pada November tahun lalu, polisi Austria menggerebek rumah-rumah Muslim dan akademisi pada peringatan pogrom yang dipimpin Nazi bernama Kristallnacht, yang mengakibatkan penangkapan massal orang-orang Yahudi dan penghancuran bisnis mereka pada 1930-an.

Di antara yang menjadi sasaran adalah Farid Hafez, akademisi.  Tidak ada seorang pun yang ditangkap dalam penggerebekan tersebut yang didakwa dengan tindakan kriminal dan banyak dari mereka kemudian dibebaskan.  Mereka menuduh pemerintah menargetkan penggerebekan bermotif politik, yang menyebabkan lebih dari 62 anak-anak mengalami trauma psikologis.

"Masalah yang lebih luas adalah bahwa 'Pusat Dokumentasi Islam Politik', yang merupakan lembaga yang menerbitkan peta ini, telah memberikan pesan mendasar bahwa semua lebih dari 600 lembaga Muslim ini mungkin merupakan masalah Islam politik," kata Hafez. 

Seorang kritikus menyamakan langkah pemerintah Austria dengan ekstremis sayap kanan yang menyimpan daftar organisasi Muslim di Jerman.  Kontras dengan Austria, di mana pemerintah melakukan inisiatif seperti itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement