Karena itu, ia menilai perlu langkah-langkah terobosan menghadapi tantangan dakwah Islam pada era saat ini, yang berubah sangat cepat berkat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
Ia mengingatkan, kemajuan TIK selain membawa banyak manfaat, seperti kemudahan pemasaran barang dan jasa, transaksi keuangan, jurnalisme, komunikasi sosial, layanan kependudukan, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain. Namun, juga membawa tantangan yang tidak ringan.
Ia menjelaskan, negara dan masyarakat yang mampu, tidak akan menghadapi persoalan infrastruktur TIK, seperti jangkauan dan kapasitas jaringan telekomunikasi serta kemampuan masyarakatnya untuk menciptakan program dan aplikasi digital, serta membeli perangkat keras.
"Tidak seperti yang dihadapi negara dan masyarakat kurang mampu. Ketimpangan inilah yang disebut sebagai digital divide atau kesenjangan digital. Kesenjangan digital tidak hanya terjadi antarnegara, tapi juga antarkelompok masyarakat dalam satu negara," kata Wapres.