Senin 31 May 2021 16:05 WIB

Wapres Minta Pendekatan Dakwah Sesuai Konteks Keindonesiaan

Dakwah yang tidak merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agung Sasongko
Wakil Presiden Maruf Amin saat acara peluncuran Buku Pandemi Corona: Virus Deglobalisasi, Masa Depan Perekonomian Global dan Nasional melalui video conference dari kediaman resmi Wapres, Jakarta, Senin (13/7).
Foto:

Karena itu, ia menilai perlu langkah-langkah terobosan menghadapi tantangan dakwah Islam pada era saat ini, yang berubah sangat cepat berkat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

Ia mengingatkan, kemajuan TIK selain membawa banyak manfaat, seperti kemudahan pemasaran barang dan jasa, transaksi keuangan, jurnalisme, komunikasi sosial, layanan kependudukan, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain. Namun, juga membawa tantangan yang tidak ringan.

Ia menjelaskan, negara dan masyarakat yang mampu, tidak akan menghadapi persoalan infrastruktur TIK, seperti jangkauan dan kapasitas jaringan telekomunikasi serta kemampuan masyarakatnya untuk menciptakan program dan aplikasi digital, serta membeli perangkat keras.

"Tidak seperti yang dihadapi negara dan masyarakat kurang mampu. Ketimpangan inilah  yang disebut sebagai digital divide atau kesenjangan digital. Kesenjangan digital tidak hanya terjadi antarnegara, tapi juga antarkelompok masyarakat dalam satu negara," kata Wapres.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement