Senin 31 May 2021 16:05 WIB

Wapres Minta Pendekatan Dakwah Sesuai Konteks Keindonesiaan

Dakwah yang tidak merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agung Sasongko
Wakil Presiden Maruf Amin saat acara peluncuran Buku Pandemi Corona: Virus Deglobalisasi, Masa Depan Perekonomian Global dan Nasional melalui video conference dari kediaman resmi Wapres, Jakarta, Senin (13/7).
Foto: Dok. KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin saat acara peluncuran Buku Pandemi Corona: Virus Deglobalisasi, Masa Depan Perekonomian Global dan Nasional melalui video conference dari kediaman resmi Wapres, Jakarta, Senin (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta ormas keagamaan melakukan pendekatan dakwah sesuai konteks Indonesia. Wapres menekankan pendekatan dakwah tetap menjaga nilai-nilai kebangsaan.

"Pendekatan dakwah yang tepat sesuai konteks Indonesia adalah dakwah yang tidak merusak persatuan dan kesatuan bangsa, dan dengan menggunakan narasi-narasi kerukunan, bukan narasi konflik atau permusuhan," kata Wapres dalam acara Musyawarah Nasional VI Jam’iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) Tahun 2021 secara virtual, Sabtu (29/5).

Baca Juga

Wapres juga meminta dakwah yang selaras dengan nilai-nilai luhur Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia, persatuan, dan kesatuan nasional. Sebab, hal itu tidak bisa diganti dengan apa pun.

Wapres menegaskan, tidak boleh memberikan ruang sedikit pun kepada siapa pun yang berusaha menggoyahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Termasuk upaya untuk membenturkan antara keagamaan dan kebangsaan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement