Politikus dari semua partai Denmark mengutuk insiden tersebut, termasuk perwakilan dari partai Danish People’s Party (DPP) sayap kanan anti-imigrasi yang populis. Namun, beberapa kritikus percaya partai itu termasuk di antara mereka yang memicu meningkatnya ketegangan rasial di Denmark.
Dikutip The National, Jumat (28/5), Hamdi melaporkan kejadian tersebut ke polisi dan berterima kasih kepada empat petugas yang datang membantunya. Namun, kecil kemungkinan pelaku akan menghadapi hukuman hukum karena sifat pelecehan yang tidak menggunakan kekerasan.
Denmark telah menempati peringkat tiga besar negara paling bahagia selama beberapa tahun dan sering dilihat sebagai negara yang toleransi. Dalam unggahannya, Hamdi mendesak orang-orang menghentikan rasialisme dan menerima perbedaan.
“Jadi kita bisa dengan bangga menyebut diri kita sendiri sebagai negara yang paling bahagia dan paling berwarna. Ini juga negara saya dan saya juga bagian dari masyarakat ini. Begitu pula anak laki-laki saya dan semua orang dengan warna kulit, sikap, dan kepercayaan yang berbeda,” jelas dia.