"Dalam rangka merekatkan persatuan maka kita berharap apa yang disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah agar setiap umat dan kelompok umat serta kelompok bangsa untuk tidak mengedepankan kepentingan-kepentingan sempit kelompok," ujarnya.
Prof Haedar menjelaskan, dari kepentingan-kepentingan sempit kelompok itu, kemudian satu sama lain saling berlomba dalam keburukan, bukan berlomba dalam kebaikan. Akhirnya yang terjadi adalah saling ancam, saling merasa terancam, kemudian masuk pada perangkap perseturuan.
Permusuhan dan kebencian serta benih-benih yang membuat bangsa retak perlu di antisipasi. Penting bagi semuanya termasuk keluarga besar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah untuk merekat persatuan. "Maka tanamkanlah nilai-nilai luhur agar di tubuh umat dan bangsa kita tidak mengembangkan nilai-nilai yang membuat rusaknya persatuan," jelasnya.
Prof Haedar menyampaikan, di dalam Alquran disampaikan agar saling tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, jangan sekali-kali saling tolong menolong dalam permusuhan dan dosa.