Sedangkan Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam (SAW) bersabda dalam Hadits Riwayat (HR) Ibnu Majah, "Tidaklah nampak perbuatan zina di suatu kaum, sehingga dilakukan secara terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah-tengah mereka tha'un (wabah) dan penyakit-penyakit yang tidak pernah menjangkiti generasi sebelumnya."Untuk itu sudah saatnya kita menghilangkan sifat ego kita dengan mencukupkan salih atau baik sendiri saja. Kita harus peka terhadap kemungkaran yang terjadi di sekitar kita dengan mengubahnya, baik dengan tangan kita, lisan kita atau hati kita sesuai kemampuan kita," katanya.
"Jangan kita cuek dan pura-pura tidak tahu dengan kemaksiatan yang terjadi hingga akhirnya azab Allah SWT turunkan secara merata tidak pandang tua ataupun muda, miskin atau kaya dan pendosa atau yang bertakwa," tambahnya.
Hikmah kedua, pandemi ini memberi penyadarkan akan subtansi ibadah. Bahwa ibadah tidak selalu mesti dilakukan dengan berjamaah dan ramai-ramai, terkadang ibadah mesti dilakukan dengan menegur diri dalam kesendirian. Mengevaluasi diri yang penuh kekurangan dalam ibadah dan masih asyik dalam kelalaian dan dosa.
Dari sini diharapkan timbul kesadaran tentang arti kehidupan dunia yang fana lagi menipu dan kehidupan akhirat yang pasti lagi abadi, sehingga kemauan taubat dan hijrah lahir dari kesadaran dan kefahaman tujuan hamba diciptakan yang tidak lain adalah untuk ibadah, yakni mengesakan Allah dan beribadah sesuai tuntunan Rasulullah.