REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam diminta tidak boleh berburuk sangka (suuzon) kepada Allah subhanahu wa ta'ala (SWT) atas terjadinya musibah berupa wabah COVID-19. Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2021 masih berada dalam situasi pandemi.
"Jangan kita 'suuzon' dari wabah ini kepada 'rabbul alamin'. Jalanilah kehidupan ini dengan ketenangan dan keyakinan bahwa Allah SWT akan mengakhiri semua ini, Allah menyiapkan pahala besar dari wabah ini dan Allah ingin kita lebih mendekat kepada-Nya dari rumah-rumah kita agar semakin bertambah tinggi derajat kita di surga nanti," kata Pimpinan Bina Qurani Islamic School, ustadz Fitri Priyanto, Lc, MM saat khotbah shalat Idul Fitri 1442 Hijriah di lapangan depan Masjid Al Khoslan, Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/5).
Sebaliknya, kata dia, sudah sepatutnya umat Islam harus terus berprasangka baik akan takdir Allah SWT dan mengambil hikmah indah di balik musibah ini.
"Mari bersama kita petik dan rasakan hikmah indah dibalik wabah ini. Kaum Muslimin janganlah berputus asa dan bersedih hati, jangan paranoid, takut dan was-was yang berlebihan," katanya.
Ia mengatakan hikmah yang bisa dipetik pada pandemi COVID-19 ini, di antaranya, pertama, musibah wabah ini mengajak umat Islam untuk mengevaluasi diri karena tidaklah terjadi musibah wabah kecuali karena dosa-dosa, baik dosa para pendosa dan dosa membiarkan orang lain asyik berbuat dosa.
Rujukan tentang hal itu adalahfirman Allah SWT dalam Quran Surah (QS). Asy-Syura:30, "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).