Kamis 13 May 2021 04:59 WIB

Club Deportivo Palestino, Simbol Eksistensi Palestina

Chili diyakini sebagai rumah bagi komunitas Palestina terbesar di luar Timur Tengah

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Gambar peta tradisional Palestina di jersey resmi klub Cile, Deportivo Palestino.
Foto:

Bagaimana itu bisa terjadi?

Ini mungkin mengejutkan, tetapi Chili diyakini sebagai rumah bagi komunitas Palestina terbesar di luar Timur Tengah, yang berjumlah antara 450 ribu sampai setengah juta.

Kelompok migran paling awal tiba pada tahun 1885 melarikan diri dari Perang Krimea. Gelombang berikutnya tiba selama Perang Dunia I, dan gelombang lain mengikuti perang Palestina 1948 dan pembentukan Israel.

Itu adalah perjalanan yang melelahkan, mereka yang tiba di Argentina harus menggunakan transportasi bertenaga keledai untuk menyeberangi Andes. Alternatif lainnya adalah melintasi Selat Magellan, melintasi Atlantik ke Pasifik. 

Lebih dari tiga perempat imigran Palestina pindah ke Chili antara tahun 1900 dan 1930. Mereka sebagian besar berasal dari empat desa, yakni Belen, Beit Jala, Beit Sahour dan Beit Safafa, terutama petani dan pengrajin skala kecil.

Sekitar 95 persen komunitasnya beragama Kristen, yang membantu dengan periode integrasi yang sulit ke lingkungan Andes baru mereka. Masyarakat yang sangat konservatif pada saat itu, orang Palestina diperlakukan sebagai imigran kelas dua dibandingkan dengan rekan-rekan Eropa mereka.

Permusuhan sosial juga menyebabkan banyak orang menikah di luar komunitas. Namun tak lama kemudian, mereka menjadi minoritas yang relatif makmur, terutama terlibat dalam industri tekstil dan kain negara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement