Agama ini pertama kali diperkenalkan ke semenanjung Korea dari abad ke-9 hingga ke-11 oleh orang-orang Arab yang melintasi Jalur Sutra. Baru-baru ini dihidupkan kembali oleh pasukan Turki yang tetap tinggal setelah berperang dalam Perang Korea 1950-53.
Sekitar 15 ribu tentara Turki telah menjadi sukarelawan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan banyak yang tetap tinggal setelah perang. Beberapa akhirnya menyebarkan keyakinan mereka di antara orang Korea Selatan.
Wakil direktur KMF, Jang Huseyin, mengatakan, orang Korea tersentuh oleh pasukan Turki karena mereka dengan gagah berani melindungi mereka dari bahaya. Para prajurit juga membuka sekolah untuk anak-anak yatim piatu dan mengasuh mereka.
"Tentara Turki juga berbagi makanan karena dalam Islam, kami diajarkan untuk berbagi makanan dengan tetangga kami jika kami tahu mereka lapar," kata Jang, yang lahir di Turki, tetapi menggunakan nama Korea sebagai warga negara yang dinaturalisasi.