REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menyerukan umat Islam di daerah itu untuk memperkokoh persatuan dan menjaga perdamaian di tengah keberagaman Maluku melalui momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 Masehi.
“Perayaan ini bukan sekadar mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menghidupkan kembali ajaran beliau sebagai rahmatan lil alamin, rahmat bagi semesta alam, tanpa membeda-bedakan suku, ras, atau agama. Justru perbedaan adalah anugerah yang memperkokoh persatuan kita,” ujar Gubernur Hendrik di Ambon, Jumat.
Dalam kesempatan itu ribuan umat Islam dari berbagai lapisan masyarakat menghadiri peringatan yang dirangkai dengan istiqhatsah dan doa bersama bagi keselamatan, kedamaian, kesejahteraan, serta kemajuan bangsa.
Hendrik menyampaikan tiga pesan utama kepada masyarakat khususnya umat Muslim di daerah itu, untuk menjadikan Rasulullah sebagai teladan sempurna dalam kepemimpinan yang berlandaskan kejujuran, kesabaran, amanah, dan tanggung jawab.
Kedua, menjadikan tradisi Maulid sebagai sarana menumbuhkan cinta kepada Rasulullah sekaligus memperkuat akhlak dan kesadaran moral umat Islam.
"Mari kita ajarkan kepada anak-anak kita tentang bagaimana akhlak mulia Nabi Muhammad, agar cita-cita Indonesia Emas dapat tercapai melalui generasi yang jujur dan amanah," ujar dia.
Ketiga, dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi isu menyesatkan dan hoaks yang dapat memecah belah persatuan dengan mengedepankan konsep tabayyun atau konfirmasi.
“Mari kita jaga silaturahim, mari kita redam silang pendapat yang mengedepankan ego. Jauhi iri hati, dengki, dan fitnah. Sebaliknya, mari kita bersatu padu demi terwujudnya Maluku yang maju, adil, dan sejahtera menyongsong Indonesia Emas 2045 Par Maluku Pung Bae,” tandasnya.
Menurut Hendrik, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Al-Fatah Ambon ini menegaskan bahwa pembangunan Maluku tidak hanya bertumpu pada aspek fisik, tetapi juga penguatan moral, mental, dan spiritual masyarakat.
Dalam kesempatan itu dia juga mengajak pemuka agama Islam untuk berdoa kepada Allah, memohon keberkahan bagi Maluku dan Indonesia, seraya berharap nilai-nilai keteladanan Nabi Muhammad SAW senantiasa membimbing setiap langkah pembangunan di tanah berjuluk Seribu Pulau tersebut.