Kamis 06 May 2021 03:52 WIB

Brigid Aylward Nikmati Jadi Muslimah Irlandia Berjilbab

Pada November 2008, Brigid Aylward menerima Islam.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Mualaf tengah membaca literatur Islam/ilustrasi
Foto:

"Selain memenuhi persyaratan agama, bagi saya saya menjadi lebih percaya diri ketika saya berbicara, mereka tidak melihat saya seperti apa rambut saya, saya memiliki kepercayaan diri," kata Brigid.

Dr Rachel Woodlock adalah seorang akademisi Muslim Australia yang tinggal di Clonmel, Co Tipperary. Dia telah mempelajari sikap tentang Muslim dan pendapat tentang Muslim itu sendiri, dan mengatakan bahwa ada banyak kesalahpahaman seputar Islam, salah satunya adalah tidak semua Muslim benar-benar religius.

"(Dalam Katolik) Anda dimaksudkan untuk berpuasa selama Prapaskah, tetapi tidak semua umat Katolik berpuasa, tidak semua umat Katolik pergi ke gereja, dan itu sama dengan Islam. Muslim jauh lebih heterogen, tidak ada padanan Vatikan yang mengatur apa yang Anda lakukan," katanya.

Woodlock mengatakan bahwa survei yang dilakukan terhadap populasi di Victoria, Australia yang menunjukkan tingkat 'religius' pada populasi umum sama dengan yang terjadi pada Muslim. "(Beberapa Muslim) pergi ke masjid dengan cara yang sama seperti beberapa orang Kristen pergi ke gereja pada waktu Natal," ujarnya.

Lebih lanjut, Woodlock juga mengulas soal jilbab. Di kekaisaran Ottoman, wanita adalah representasi dunia Muslim dan jilbab dipandang sebagai batas terakhir pertahanan mereka. "Jadi cadar mengambil arus politik yang tidak terjadi di era sebelumnya," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement