REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) resmi meluncurkan program Peta Jalan Pengembangan Kemandirian Pesantren di Jakarta, Selasa (4/5). Menanggapi hal ini, Ketua Umum Rabithah Ma’ahid Islamiyyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU), KH. Abdul Ghafarrozin, berharap program ini bisa dijalankan dengan serius dan konsisten.
"RMI sangat berharap agar peta jalan yang disusun benar-benar dilaksanakan dengan serius dan konsisten," ujar pria yang akrab disapa Gus Rozin, saat dihubungi Republika, Rabu (5/5).
Ia juga menyebut selama ini RMI PBNU terlibat aktif memberikan masukan kepada Kemenag selama proses penyusunan peta jalan kemandirian pesantren.
RMI sendiri memiliki fokus dan konsen yang sangat bersar terhadap kemandirian ekonomi pesantren. Ia menilai kemandirian ekonomi yang ada di dalam pesantren memiliki potensi yang sangat besar
Gus Rozin menyebut masyarakat pesantren, yang terdiri dari santri, wali santri, serta alumni pesantren, jumlahnya tidak kurang dari 85 juta orang. Hal ini bisa menjadi potensi penyemaian usaha mikro kecil menengah (UMKM).