Mahasiswi ilmu komputer berusia 18 tahun itu masuk Islam tepat dua pekan sebelum Ramadhan. Sebelumnya, ia bertahun-tahun mempelajari Islam tetapi merasa terlalu sulit bergabung langsung dengan komunitas.
“Itu benar-benar membantu saya pindah agama, mempercepat perjalanan saya," ungkap Shyti.
Shyti belajar shalat melalui tutorial di YouTube, kemudian menyempurnakan shalatnya dengan bergabung dalam shalat Tarawih virtual. Shalat Tarawih virtual ini disiarkan langsung sebuah masjid di kota kecil Minnesota, Al Amaan Center.“Pergi ke masjid, agak mengintimidasi,” ungkap Shyti.
Ia mengaku ketika harus bertemu atau menghadiri langsung komunitas Muslim dan bergabung, membuatnya merasa terisolasi. Mempelajari Islam secara online membuatnya jauh lebih nyaman.