Rabu 28 Apr 2021 04:16 WIB

Komunitas Muslim Caledon tak Miliki Pemakaman Khusus

Komunitas Muslim Caledon terpaksa menguburkan jenazah di kota lain.

Rep: Zainur Mashir Ramadhan/ Red: Agung Sasongko
Pemakaman Muslim (ilustrasi)
Foto:

 

“Kami menelepon imam Wellington. Kami pikir kami tidak bisa menguburkannya di sini karena tidak ada tanah di sini, jadi kami harus kembali ke tempat saya berasal di Wellington. Saya telah tinggal di Caledon selama lebih dari 40 tahun, " kata Albertus.

Saat meninggalnya anak Albertus itu, Ganief mengaku tidak mengetahui harus melakukan apalagi. Selain karena sedih harus menanggung kehilangan putranya, ia juga merasa sangat kesulitan dengan sulitnya lahan kuburan.

"Masih sulit bagi kami karena jauh dari sini dan kami harus pergi ke sana dan membersihkan kuburan di sana saat kami tinggal di Caledon. Seharusnya tidak seperti ini." keluhnya.

Kembali beranjak ke pengakuan Cupido mengenai kurangnya ruang pemakaman, dia menyatakan telah bertemu dengan walikota Theewaterskloof dan pejabat lainnya pada bulan Februari tahun ini. Sekali lagi, dia mengungkapkan kekhawatirannya.

‘’Walikota juga menelepon saya dan berkata saya harus datang ke kantor mereka. Saya pergi ke sana dan mereka berkata 'tidak, itu tidak mungkin, kami akan membuat rencana, " terangnya.

Namun demikian, dirinya malah belum mendengar kabar sejak saat itu. Terlebih, ketika akan lebih banyak Muslim di sana yang meninggal, dan masih tak tahu harus di mana menguburkannya.

Menanggapi itu, Theewaterskloof Municipality mengatakan bahwa ada rencana jangka panjang untuk memperluas pemakaman seluas 15 hektar. Tetapi, itu akan membutuhkan infrastruktur seperti jalan, air dan saluran pembuangan, dan oleh karena itu jadwal pelaksanaanya akan bergantung kapan anggaran bisa tersedia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement