Selasa 20 Apr 2021 20:57 WIB

Aisyah Kagumi Konsep Zakat dalam Islam

Menjadi Muslimah adalah pilihan terbaik, Aisyah.

Ilustrasi Muslimah
Foto:

Aisyah syang memiliki anak pada akhirnya lebih banyak tinggal di masjid. Di sanalah, Aisyah memantapkan pilihanya dan yakin akan putusannya. "Saya selalu melihat banyak orang keluar masuk masjid, begitu damainya mereka. Mereka memiliki kebersamaan dan solidaritas meski berasal dari etnis yang berbeda," kata dia.

Selama ini, diakui Aisyah, dirinya selalu berpikir ada hal yang kurang dalam hidupnya. Kehidupannya tak lain hanyalah bicara soal pekerjaan dan kehidupan sosial. "Saya seorang yang tidak religius. Tapi selalu merasa butuh sesuatu yang lebih dalam hidup," kata dia.

Ia pun bertanya dalam dirinya sendiri, kelak apa yang dibutuhkan anaknya untuk sukses dalam menjalani hidup. "Yang membuat saya tertarik pada Islam adalah betapa universalnya agama ini. Orang-orang tidak memiliki kesamaan kecuali dalam keyakinan mereka. Ini penting pada saat masyarakat tampak terpecah belah dan kita begitu terasing satu sama lain," kata dia.

Tantangan

Aisyah yang rapuh dan stres karena membesarkan putranya seorang diri merasa putus asa. Berkumpul dengan rekan kerjanya tidak membuat stresnya hilang.  "Ketika saya tobat, banyak hal berubah. Sebagai Muslimah, tidaklah pantas saya berada di pub. Saya mungkin bisa tahan dengan orang mabuk tetapi tidak dengan narkoba," kata dia. 

Terputus dari lingkungan di sekitarnya merupakan tantangan terbesarnya. Di sinilah, Aisyah mendapati ujian atas pilihannya itu. Ada keinginan untuk kembali seperti dulu bersenang-senang dan kembali menjadi pribadi yang riang.

"Saya menyadari betapa cepatnya hidup cepat berubah saya. Jujur saya sempat meremehkan orang-orang yang tergantung dengan bantuan," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement