REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi Muslimah adalah pilihan terbaik, Aisyah--bukan nama sebenarnya. Aisyah bersyahadat di sebuah masjid lokal di Inggris pada 2020 lalu. Memilih Islam menjadi panduan hidupnya membuatnya seperti terlahir kembali.
"Saya memiliki awal yang baru dalam hidup dan cara pandang baru melihat dunia," kata dia seperti dilansir Metro, Selasa (20/4).
Diakuinya, pilihan menjadi Muslim memiliki konsekuensi yang harus dihadapinya. Keluarga menentang. Teman dan kerabat berhenti menghubungi. Banyak tekanan yang dihadapi atas pilihannya tersebut, termasuk karirnya.
"Saya dipecat dari pekerjaan saya, dan saya tidak pernah mendapatkan penjelasan mengapa saya dipecat. Saya hanya diberitahu, bisnis ini menuju arah yang berbeda untuk Anda," kenang dia.
Sejak itu, Aisyah tak memiliki pekerjaan, tanpa keluarga dan teman. Ia ditinggalkan oleh orang-orang di sekitarnya. Apalagi ia harus membesarkan anaknya sendirian. "Kadang saya merasa sendirian, dunia yang harusnya memberikan toleransi terhadap pilihan yang berbeda. Nyatanya tidak untuk agama yang saya pilih," kata dia.