REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi Bengkulu akan memperjuangkan peningkatan kesejahteraan bagi guru ngaji dengan menambah jumlah bantuan melalui APBD. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, guru ngaji memiliki peranan sangat penting dalam mengajarkan membaca Alquran kepada generasi muda Bengkulu.
"Pemprov Bengkulu memastikan, akan berupaya meningkatkan dan memperhatikan kesejahteraan guru ngaji. Nanti secara berharap akan dianggarkan melalui APBD atau dari sumber lain seperti Baznas," kata Rohidin, di Bengkulu, Kamis (15/4).
Ia menambahkan, lembaga zakat Provinsi Bengkulu telah mengalokasikan bantuan untuk 200 orang guru ngaji di setiap kabupaten dan kota di Bengkulu. Melalui program bantuan guru ngaji ini setiap guru ngaji akan mendapat bantuan berkisar Rp 350 ribu, karena setiap kabupaten dan kota dianggarkan masing-masing Rp 70 juta.
Bantuan tersebut diberikan kepada guru ngaji yang selama ini melakukan pengabdian dan benar-benar belum mendapat perhatian dari pemerintah. Secara simbolis, program bantuan untuk guru ngaji ini telah disalurkan Gubernur Bengkulu saat melakukan safari Ramadhan ke Kabupaten Bengkulu Selatan, Rabu (14/4).
Bantuan tersebut diterima langsung Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi dan akan disalurkan ke 200 orang guru ngaji di daerah itu."Ke depan program peningkatan kesejahteraan terhadap guru ngaji non ASN dan nonhonorer ini bisa terlaksana secara rutin dan teranggarkan melalui APBD ataupun sumber dana lainnya.