Prof Azyumardi mengajak mengingat kembali ketika masa kampanye pilpres dan pencoblosan surat suara pada 4 November 2020. Penghitungan suara berakhir dengan kemenangan calon presiden Joe Biden, Presiden AS ke-46 ini menjadi tambah populer di kalangan Muslim. Ini tidak lain karena Joe Biden memberikan gesture yang sangat positif.
"Popularitas yang meningkat karena gesture itu terkait ketika calon presiden Joe Biden mengucapkan Insya Allah di sela-sela debat dengan calon presiden petahana Donald Trump menyangkut pajak yang dia kemplang. Trump berdalih akan mengembalikan pajak itu ke kas negara, yang langsung ditukas Biden dengan ucapan Insya Allah," ujarnya.
Ia mengatakan, popularitas Joe Biden meningkat ketika di tengah masa penghitungan suara menyatakan akan bersungguh-sungguh memperlakukan Islam sebagaimana semestinya, seperti juga memperlakukan agama-agama besar lain di AS.
Joe Biden kemudian mengutip hadits yang sangat populer tentang kewajiban mengubah kemungkaran.
"Hadits Nabi Muhammad, memerintahkan siapapun di antara kamu yang melihat kesalahan (kemungkaran), hendaklah dia mengubahnya dengan tangannya, jika dia tidak mampu, dengan lidahnya, jika dia tidak mampu dengan hatinya," ujar Joe Biden.