Terusir dari keluarganya, Shadab hidup di jalanan. Namun, Shadab tak mengeluh. Selanjutnya, Shadab pun akhirnya memutuskan bersyahadat di sebuah masjid tak jauh dari tempat tinggalnya.
"Saya diusir bukan karena meninggalkan Hindu tetapi karena saya menerima Islam,"katanya.
Beruntung, salah seorang kawannya yang Muslim menampung dan melindunginya. Di sinilah, Shadab mulai mengetahui diskriminasi yang dialami sebagai seorang Muslim. Karenanya, untuk alasan bertahan hidup, ia coba menutup identitasnya sebagai Muslim. Di kantor, ia sembunyi-sembunyi untuk melaksanakan shalat. Pada akhirnya, upaya Shibad tak bisa lagi menutupi identitasnya.
Dia pun secara aktif ambil bagian dalam menyuarakan hak umat Uslam. Dia sadar, tidak mudah memperjuangkan hak ditengah kerasnya diskriminasi sebagai Muslim India. Namun, Shadab tak menyerah.