Sabtu 27 Mar 2021 13:25 WIB

Program Zmart BAZNAS Bangkitkan Warung Heni dari Garut

Lewat Zmart BAZNAS, Heni belajar cara mengelola keuangan warung

 Program Zmart Baznas kembali membangkitkan semangat juang perempuan asal Garut, Heni. Dengan bantuan BAZNAS kini Heni memiliki warung yang bisa menopang hidup dirinya serta dua putra.
Foto:

Warung sembako lain yang sudah ada di kampungnya menjadi tantangan. Belum lagi mini market yang sudah mulai hadir di daerahnya menambah berat pergerakan warung Heni. Namun, Heni berusaha menjalani dengan kesabaran. 

Menjalani usaha warung dengan modal seadanya membuat usaha Heni tak berumur panjang. Warung Heni kehabisan darah untuk bisa beroperasi. 

Minimnya penjualan membuat modal usaha berputar sangat lambat, belum lagi persaingan yang semakin ketat membuat warungnya kembang kempis. Heni pun terpaksa menutup warungnya pada pertengahan 2019. Rasa sedih dirasakan Heni, apalagi jika teringat kedua anaknya. 

“Saya terpaksa menutup warung karena sudah tidak ada lagi modal untuk menjalankan warung. Omzet harian yang minim termakan oleh kebutuhan hidup sehari-hari. Sehingga, tidak ada modal untuk memutar usaha,” ujar Heni.

Meski sempat terpuruk, asa Heni untuk bangkit akhirnya terbit seiring hadirnya program Zmart BAZNAS pada akhir tahun 2019. Tim Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM) BAZNAS dengan program Zmart-nya hadir di Kabupaten Garut. Heni pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia segera mendaftar sebagai mitra binaan LPEM BAZNAS. 

Pada 16 Desember 2019, pendamping program LPEM BAZNAS, mengunjungi Heni untuk melakukan assessment dan wawancara. Heni antusias menjalani proses assessment dan wawancara. 

Antusiasme Heni berbuah manis. Dia terpilih sebagai salah satu penerima manfaat program Zmart BAZNAS. Heni tergabung dalam kelompok usaha Hegar Manah wilayah Tarogong Kaler.

“Alhamdulillah, saya bersyukur bisa terpilih sebagai penerima manfaat program Zmart BAZNAS ,” ujarnya penuh haru.

"Akhirnya saya bisa membuka kembali warung ini setelah enam bulanan tutup,” kata Heni.

Melalui program Zmart, Heni memperoleh bantuan permodalan dan pendampingan usaha. Heni belajar banyak hal. Ternyata mengelola usaha memang tidak bisa sembarangan, dan ada ilmunya. Heni pun semangat belajar ilmu usaha melalui pendamping program. Ia aktif mengikuti kegiatan bimbingan dan pendampingan usaha yang diselenggarakan LPEM BAZNAS. 

Heni menjadi memahami bagaimana mengelola warung secara profesional. Mulai dari tata letak barang, pelayanan kepada konsumen, pencatatan omzet harian, alur keluar masuk barang, dan pengaturan cash flow usaha. 

Secara perlahan omzet warung Heni mengalami grafik pertumbuhan yang positif. Rata-rata Heni memperoleh omzet harian Rp 300 ribu. 

Angka yang cukup untuk membiayai kebutuhan hidup Heni dengan dua anaknya. Berkat usaha warungnya ini pula, Heni bisa terus membiayai kedua anaknya bersekolah. 

 

Heni memiliki target terus mengembangkan warungnya. Untuk itu, ia kerap berdiskusi dengan pendamping program. Heni juga mulai berpikir mempromosikan warungnya lewat media sosial dan kanal promosi lainnya. Heni berharap warungnya bisa terus berkembang dan omzet penjualannya terus naik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement