Berdasarkan data terkini Kementerian Kesehatan pada Kamis (25/3), Turki mencatat hampir 29 ribu infeksi baru dalam 24 jam terakhir, tepat di bawah level tertinggi tahun ini sehari sebelumnya. Jumlah kasus terus melonjak setelah pembatasan dilonggarkan bulan ini.
Partai-partai oposisi dan kritikus mengecam tajam Presiden Tayyip Erdogan dan pemerintahnya pada Rabu karena mengorganisir sebuah kongres untuk Partai AK, yang melibatkan ribuan orang. Banyak dari mereka terlihat mengabaikan aturan jarak sosial, tidak mengenakan atau mengenakan masker yang tidak sesuai standar.
Rekaman media sosial menunjukkan ratusan orang dibawa ke Ankara menjelang kongres dengan bus, dimana penumpangnya terlihat tidak menggunakan masker. Pemerintah juga mendapat kecaman bulan lalu karena kehadiran Menkes dalam acara pemakaman yang ramai, setelah itu Koca merilis permintaan maaf.
Seorang penulis untuk harian Haberturk mengatakan kongres Partai AK berpotensi menjadikan Turki ‘Wuhan Baru’. Setelahnya, istilah "lebalep", yang berarti "penuh sesak" dalam bahasa Turki, menjadi topik trending teratas di Twitter di Turki saat kongres sedang berlangsung.
"Pada hari Anda mengadakan kongres seperti ini, Anda tidak dapat mengingatkan orang-orang tentang masker, kebersihan," kata Lutfu Turkkan, wakil oposisi Partai Iyi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
