"Biasanya kalau sudah memenuhi kriteria, ada saja saksi yang melaporkan terlihatnya hilal sehingga laporan seperti itu akan diterima saat sidang itsbat. Jadi bisa diprakirakan 1 Ramadhan akan seragam, jatuh pada 13 April 2021," ujar dia.
Thomas juga menyampaikan, secara umum saat ini semua perhitungan kalender sama karena menggunakan formulasi astronomi modern. Hal yang sering menjadi sumber perbedaan adalah kriterianya.
Pertama, yakni kriteria wujudul hilal. Dalam kriteria ini, bulan terbenam sesudah matahari dan ijtimak terjadi sebelum Maghrib. Kriteria ini digunakan kalender Muhammadiyah. Kedua adalah kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura).
Dalam kriteria ini, parameter tinggi bulan minimal 2 derajat. Kriteria ini digunakan di kalender taqwim standar pemerintah dan kalender NU.
Ketiga adalah kriteria Lapan yang sama dengan kriteria rekomendasi Jakarta 2017. Pada kriteria ini, beda tinggi bulan-matahari minimal 4 derajat dan elongasi bulan minimal 6,4 derajat di kawasan barat Asia Tenggara.
Kriteria ini digunakan kalender ormas Islam Persis. Berdasarkan kriteria ini, 1 Ramadhan 1442 H jatuh pada 14 April. Karena pada saat Maghrib 12 April 2021 di Indonesia dan kawasan barat Asia Tenggara, bulan belum memenuhi kriteria Rekomendasi Jakarta 2017.
"Memang ada yang berbeda, yaitu dari Persis, tetapi kemungkinan biasanya Persis akan mengikuti keputusan pemerintah," kata Thomas.