Selasa 02 Mar 2021 05:58 WIB

5 Kerugian Datang Terlambat Sholat Berjamaah di Masjid

Datang terlambat sholat di masjid menyebabkan kerugian bagi seorang Muslim.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Datang terlambat sholat di masjid menyebabkan kerugian bagi seorang Musliim. Ilustrasi sholat jamaah.
Foto:

Ketiga, tidak mendapatkan keutamaan shaf pertama. Dalam berbagai hadits kita diperintahkan untuk menjadi terdepan. Karena itu bersegeralah menuju masjid, dan carilah shaf pertama. Sungguh, dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad Saw telah bersabda:

لو يعلم الناس ما في النداء و الصف الأول ثم لم يجدوا إلا أن يستهموا عليه لاستهموا، ولو يعلمون ما في التهجير - أي التبكير - لاستبقوا إليه

“Seandainya manusia mengetahui apa yang ada di dalam seruan (adzan) dan shaf pertama, lalu mereka tidak bisa mendapatkan shaf tersebut kecuali dengan undian, sungguh mereka akan melakukan undian untuk mendapatkannya. (HR. Bukhari). Dalam hadits lain, Nabi juga berkata: 

خير صفوف الرجال أولها وشرها آخرها “Baris terbaik untuk manusia adalah yang pertama dan yang buruk adalah yang terakhir. ” (HR. Muslim).

Keempat, menyia-nyiakan sunnah Nabi. Keutamaan sholat qobliyah subuh yang pertama adalah kebaikannya yang lebih baik dari dunia dan seisinya. Namun, jika jamaah datang terlambat ke masjid tidak akan sempat mengerjakannya. Padahal, berdasarkan hadits nabi sholat sunnah sebelum subuh ini lebih baik daripada dunia dan seisinya.

Keutamaan sholat qobliyah subuh ini  tertuang dalam hadits dari ‘Aisyah, di mana Nabi Muhammad SAW bersabda: 

عن عائشة رضي اللّه عنها، أن النبي صلى اللّه عليه وسلم قال: ركعتا الفجر خير من الدنيا وما فيها  “Dua rakaat fajar (sholat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR Muslim).

Kelima, tidak bisa berdoa di waktu mustajab. Jamaah yang sering datang terlambat untuk sholat di masjid tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk berdoa di waktu mustajab, yaitu di antara adzan dan iqomah. Padahal, dalam hadits riwayat Abu Dawud, Nabi Muhammad Saw bersabda,

لَا يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ “Doa itu tidak tertolak (jika dipanjatkan di antara) adzan dan iqamah.” (HR. Abu Dawud).

 

Sumber: islamweb 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement