"Karena bentrokan itu, saya berharap tentara mengerahkan pasukannya di pintu masuk masjid. Tetapi ketika saya pergi sholat [saat subuh] perhatian saya tertuju pada ketidakhadiran tentara yang tidak biasa dari tempat mereka," katanya.
Qafisha mengingat perincian pembantaian dengan adanya suara ledakan."Saat sujud, saya mendengar ledakan keras. Saya pikir gempa bumi telah terjadi tetapi itu adalah bom dan tembakan," ujarnya.
"Ketika saya mengangkat kepala dari sujud, mata saya tertuju pada Baruch Goldstein keturunan Israel-Amerika yang membawa senapan dan pistol dengan magasin yang benar-benar kosong," katanya.
Goldstein, penduduk permukiman Kiryat Arba di Hebron, adalah seorang dokter militer di tentara Israel dan aktif dalam gerakan teroris Kach. Kach didirikan oleh ekstremis Meir Kahane. Kemudian, jamaah berhasil menangkap Goldstein dan membunuhnya sebelum dia bisa melarikan diri.