Alih-alih menggunakan dananya untuk bertahan hidup, hasil penjualan rumah Hanif malah dijarah massa ekstremis Hindu di sana. Para makelar properti juga mengakui adanya penjualan tergesa-gesa dari mayoritas Muslim.
Hal itu, menyebabkan penjualan tertekan. “Sekitar 15-20 orang meminta saya untuk mencari penjual rumahnya. Sebagian besar adalah rumah tangga Muslim yang tinggal di lingkungan mayoritas Hindu,” kata Rizwan Khan, seorang broker properti.
Dampak Sosial
Sejauh ini, para kelompok HAM dan beberapa korban menuduh Kepolisian Delhi terlibat dalam kerusuhan tahun lalu. Pasalnya, mereka tidak berbuat banyak ketika massa Hindu mengamuk selama beberapa hari.
“Pada kesempatan Hari Republik (India), seluruh keluarga kami pindah ke tempat kerabat. Kami khawatir bentrokan akan meletus,” kata Shahnaz Shaikh, penduduk Shiv Vihar yang terkena dampak kekerasan.