Rabu 24 Feb 2021 14:20 WIB

Setahun Usai Kerusuhan Anti-Muslim India

Sebelum kerusuhan, Muslim dan Hindu hidup bersama tanpa masalah.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ani Nursalikah
Setahun Usai Kerusuhan Anti-Muslim India. Korban kerusuhan di Delhi, Nagina (tengah) di tempat penampungan darurat setelah bentrokan yang meletus di New Delhi, India, 28 Februari 2020 (dikeluarkan 05 Maret 2020).
Foto:

Alih-alih menggunakan dananya untuk bertahan hidup, hasil penjualan rumah Hanif malah dijarah massa ekstremis Hindu di sana. Para makelar properti juga mengakui adanya penjualan tergesa-gesa dari mayoritas Muslim.

Hal itu, menyebabkan penjualan tertekan. “Sekitar 15-20 orang meminta saya untuk mencari penjual rumahnya. Sebagian besar adalah rumah tangga Muslim yang tinggal di lingkungan mayoritas Hindu,” kata Rizwan Khan, seorang broker properti.

Dampak Sosial

Sejauh ini, para kelompok HAM dan beberapa korban menuduh Kepolisian Delhi terlibat dalam kerusuhan tahun lalu. Pasalnya, mereka tidak berbuat banyak ketika massa Hindu mengamuk selama beberapa hari. 

“Pada kesempatan Hari Republik (India), seluruh keluarga kami pindah ke tempat kerabat. Kami khawatir bentrokan akan meletus,” kata Shahnaz Shaikh, penduduk Shiv Vihar yang terkena dampak kekerasan.

photo
Warga muslim meninggalkan lingkungan rumahnya yang mayoritas warga Hindu pascabentrok massa pendukung dan penentang UU Kewarganegaraan India berujung rusuh di New Delhi, India. - (Rajat Gupta/EPA EFE)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement