Selasa 16 Feb 2021 07:33 WIB

Survei: 1 dari 4 Orang Eropa tak Suka Orang Islam

Survei menyebutkan, 1 dari 4 orang Eropa tak menyukai orang Islam.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Survei menyebutkan 1 dari 4 orang Eropa tak suka orang Islam. Unjuk rasa anti-Islam
Foto:

Sebanyak 54 persen merasakan hal serupa terhadap Muslim. Pandangan negatif ini terjaga, meski populasi Muslim di negara itu kecil, hanya sekitar 0,4 persen dari total populasi. 

Dipimpin partai sayap kanan Fidesz, negara ini menjadi berita utama karena pandangan sayap kanannya. Pada Desember tahun lalu pemerintah Hongaria memberikan suara melalui undang-undang anti-LGBTQ yang melarang pasangan gay untuk mengadopsi. Tindakan keras juga dilakukan baru-baru ini terhadap organisasi media independen yang menimbulkan kekhawatiran bagi para ahli kebebasan pers. 

Inggris memiliki sentimen antiimigran dan Muslim terendah dari negara-negara yang disurvei menurut laporan tersebut. Meski demikian, proporsi orang dengan perasaan negatif terhadap migran, 30 persen, dan Muslim, 26 persen, terbilang masih cukup besar.  Imigrasi dianggap sebagai salah satu dari empat perhatian utama orang-orang dari Prancis, Jerman, Italia, Belanda, dan Swedia. 

Italia memiliki tingkat kekecewaan politik tertinggi, yaitu 79 persen. Kemungkinan besar hasil ini dipengaruhi oleh kekacauan politik baru-baru ini setelah jatuhnya pemerintah. Di posisi kedua, Prancis dengan 67 persen merasa sistemnya rusak sebagian atau seluruhnya. 

Sebanyak 58 persen dari mereka yang disurvei di Inggris merasa sistem politik mereka rusak sebagian atau seluruhnya.  Hanya enam persen orang Inggris yang merasa sistem politik bekerja dengan sangat baik. 

CEO Sweden's Expo Daniel Poohl mengatakan, laporan ini menunjukkan ancaman terhadap demokrasi yang sedang berubah bentuk dan strategi. Saat ini, sayap kanan menjadi gerakan transnasional yang mengorganisasi pendukung melalui jaringan daripada organisasi kuno. 

"Jika kami ingin memahaminya, kami harus berpikir di luar batas partai politik, organisasi formal, dan bahkan batas negara. Laporan ini adalah langkah pertama untuk melakukan itu," kata Daniel Poohl. 

Meski demikian, laporan tersebut juha menemukan bahwa orang-orang di beberapa negara yang disurvei merasa positif terhadap protes Black Lives Matter. Mayoritas di Jerman (52 persen), Swedia (51 persen), dan Inggris (51 persen) mengatakan, mereka bersimpati dengan gerakan tersebut. 

Sumber: vice  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement