REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi yang sampai saat ini konsisten menyebarkan dan mengamalkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Karena, di dalam aswaja sendiri terdapat nilai-nilai luhur seperti tawassuth (moderat), tawazun (seimbang), tasamuh (toleran), dan i'tidal (adil).
Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Muh Musthofa Aqil Siroj mengatakan, hingga usianya yang ke-95 tahun ini NU selalu menjadi simpul perekat ajaran Aswaja. Dengan demikian, NU bisa terus menjaga agama dan negeri ini dengan baik.
“NU tetap komitmen dalam memperjuangkan himayatud daulah wa himayatud din, menjaga negeri dan menjaga agama,” ujar Kiai Muh kepada Republika, Rabu (27/1).
Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon ini mejelaskan, Aswaja sendiri menjadi tumpuan dalam menyebarkan Islam rahmatan lil alamin. Karena itu, menurut Kiai Muh, dari dulu tidak ada kiai NU yang mendoktrin santrinya untuk menggunakan kekerasan dalam berdakwah. Justru, menurut dia, ulama NU selalu menekankan husnuzon, akhlakul karimah, dan sifat-sifat yang menciptakan persatuan.
Namun, menurut Kiai Muh, NU sebagai organisasi para ulama mulai agak resah dengan munculnya kelompok-kelompok yang tidak sesuai dengan ajaran Aswaja. Jika kelompok tersebut dibiarkan, menurut dia, maka akan menciptakan kegaduhan di Indonesia.
“Kalau ada kegaduhan kita tidak aman, dan kalau tidak aman lalu bagiamana akan melaksankan ibadah dengan tenang?,” ucap Penasihat Panglima TNI ini.
Untuk tahun ini, Harlah NU diperingati pada 16 Rajab 1442, bertepatan pada 28 Februari 2021. Di usianya yang hampir satu abad ini, Kiai Muh berharap NU semakin dekat dengan para ulama yang selalu merangkul umat. Walaupun, menurut dia, di era pendemi Covid-19 ini sangat banyak ulama yang meninggal dunia.
“Kita dalam hal ini sangat sedih karena di musim pandemi ini 300 lebih kiai meninggal. Dalam hadits diaktakan kalau ada ulama meninggal berarti ada amal dan ilmu yang berkurang,” katanya.
Sebagai organisasi, tambah Kiai Muh, NU sebenarnya baru siuman setelah tertidur selama 32 tahun. Karena itu, NU masih banyak tertinggal dalam membangun negeri ini. Namun, dia bersyukur saat ini sudah mulai banyak perguruan tinggi yang dibangun NU, sehingga Aswaja bisa lebih membumi.
“Alhamdulillah sudah banyak perguruan tinggi, mulai banyak rumah sakit, dan bisa menyalurkan bantuan-bantuan. Itu tugas utama NU dari dulu,” jelas adik kandung KH Said Aqil Siroj ini.
Aswaja adalah aliran keagamaan yang diikuti oleh mayoritas umat Islam Indonesia, khususnya Nahdlatul Ulama. Aswaja NU terkenal dengan nama Aswaja Nahdliyah, yaitu Aswaja yang menjadi keyakinan dan dasar utama bagi warga NU dalam semua bidang, agama, sosial, pendidikan, ekonomi, budaya, dan politik.