Jumat 29 Jan 2021 17:08 WIB

Kanada Jadikan 29 Januari Hari Kenang Serangan Masjid Quebec

Warga Kanada memiliki tanggung jawab memerangi diskriminasi.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Kanada Jadikan 29 Januari Hari Kenang Serangan Masjid Quebec. Karangan bunga tanda berduka diletakkan di dekat TKP penembakan Masjid Pusat Kebudayaan Islam Quebec, Quebec City, Kanada.
Foto:

Persoalan itu menjadi bahan pembicaraan di partai Konservatif, yang berada di tengah perebutan kepemimpinan saat itu. Banyak yang menyuarakan penentangan terhadap mosi tersebut atas dasar kebebasan berbicara.

Sementara mosi akhirnya disahkan, yang mengarah ke dengar pendapat komite di House of Commons tentang rasialisme sistemik yang mendukung beberapa upaya pemerintah Liberal pada catatan tersebut. Sebagian besar Konservatif memberikan suara menentangnya.

Di antara mereka ialah pemimpin Konservatif saat ini, Erin O'Toole, yang juga mencalonkan diri sebagai pemimpin partai pada 2017. Dia kemudian mengatakan, isunya adalah mosi tersebut merupakan hasil permainan politik yang dimainkan oleh lawan-lawannya, dan upayanya menjangkau dan mencoba mendepolitisasi upaya tersebut ditolak.

Perdana Menteri Quebec Francois Legault menolak terlibat dalam perdebatan seputar hal itu ketika ditanya reaksinya atas penetapan hari peringatan serangan Masjid Kota Quebec tersebut. "Saya tidak ingin berdebat tentang Islamofobia. Ada orang rasialis di Quebec, ada orang yang tidak toleran, itu tidak bisa diterima," katanya.

Ia menilai penting bagi semua pihak mengingat apa yang terjadi di masjid Quebec agar hal itu tidak terjadi kembali. "Ada beberapa rasialisme di Quebec, kami harus melawan semua bentuk rasialisme di Quebec," tambahnya.

 

https://www.theglobeandmail.com/canada/article-victims-of-quebec-city-mosque-attack-to-be-honoured-by-national-day-of/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement