REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Hendaknya seorang Muslim senantiasa merasa cukup dengan apa yang dimilikinya. Mereka juga tak perlu berambisi dengan apa yang dimiliki orang lain.
Sebab keinginan terhadap dunia dan isinya secara berlebihan akan menimbulkan rasa kesedihan serta kegundahan. Zuhud terhadap dunia akan lebih membuat hati manusia menjadi nyaman. Dalam sebuah hadits disebutkan:
عَنْ أَبي العَباس سَهلٍ بنِ سَعدِ السَّاعِدي رضي الله عنه قَالَ: أتى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم رَجُلٌ فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ: دُلَّنِيْ عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلتُهُ أَحَبَّنِيَ اللهُ، وَأَحبَّنِيَ النَاسُ؟ فَقَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم: (ازْهَدْ فِي الدُّنيَا يُحِبَّكَ اللهُ، وازْهَدْ فيْمَا عِنْدَ النَّاسِ يُحِبَّكَ النَّاسُ) حَدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه وَغَيْرُهَ بِأَسَانِيْدَ
Dari Abul Abbas Sahl bin Sa'ad As-Sa'idi RA, dia berkata: “Seseorang telah datang kepada Nabi SAW lalu mengatakan: “Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku sebuah amalan yang apabila aku mengamalkannya Allah SWT dan manusia mencintaiku.
Maka beliau SA menjawab: "Bersikaplah zuhud terhadap dunia, niscaya Allah SWT akan mencintaimu dan bersikaplah zuhud engkau terhadap apa yang ada pada manusia niscaya mereka akan mencintaimu." (HR Ibnu Majah).