Selasa 05 Jan 2021 17:21 WIB

Menengok Kembali Penyebab Rusuh Buddha-Muslim Sri Lanka 2019

Semua gara-gara media sosial.

Menengok KembaliPenyebab Rusuh Buddha-Muslim Sri Lanka 2019. Aparat keamanan berjaga di dekat rumah yang dirusak massa akibat kerusuhan berbau SARA di Srilanka.
Foto:

“Kota ini (Digana) hanya ada untuk Muslim. Kita seharusnya sudah mengatasi hal ini sejak lama,” katanya seperti yang terekam di dalam video yang telah ditonton sekitar 50 ribu kali.

Kurang lebih 232 rumah hancur dibakar massa sementara dua orang tewas. Inilah yang kemudian menjadi alasan pemblokiran Facebook, WhatsApp beserta Youtube oleh Presiden Maithiripala Sirisena. Dia menyalahkan keberadaan media sosial karena telah memicu kerusuhan.

“Kelompok ekstremis telah menggunakan media sosial dengan cara-cara yang bengis. Oleh karenanya kita harus membatasinya,” katanya dalam sebuah wawancara dengan media lokal.

Namun, muncul kritik dari masyarakat setempat bahwa pemblokiran media sosial bukanlah jawaban yang tepat atas problem yang terjadi di negara tersebut. Nyatanya bukan hanya kali itu saja para oknum memanfaatkan jejaring media sosial sebagai cara untuk menyulut pertikaian antar umat beragama.

Jauh sebelumnya, sentimen terhadap Muslim telah muncul dan tersebar secara daring melalui meme, video dan postingan Facebook atau pesan berantai yang disebarkan oleh kelompok etnis Sinhalese. Sanjana Hattotuwa, analis dari Centre for Policy Alternatives (CPA) yang berpusat di Kolombo, Sri Lanka mengonfirmasi hal tersebut.

photo
pemandangan ikon Facebook yang diacungi jempol Suka di Menlo Park, California, AS, 29 Juni 2020. Kampanye Stop Hate for Profit membuat lebih banyak pengiklan memboikot Facebook dengan penanganan pidato kebencian dan informasi yang salah. - (EPA-EFE/JOHN G. MABANGLO)

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement