Senin 04 Jan 2021 19:25 WIB

Jerman Beri Pelatihan Imam Hindari Potensi Ekstremisme

90 persen imam di Jerman berasal dari luar negeri.

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Jerman Beri Pelatihan Imam Hindari Potensi Ekstremisme. Masjid Sehitlik di kota Berlin
Foto:

Selama ini, imam yang ada di Jerman disesuaikan dengan kebutuhan Muslim di negara itu. Muslim kebanyakan berasal dari kalangan imigran pada 1960-an.

Sebagian besar Muslim generasi ketiga tidak lagi berbicara bahasa negara asal dan mulai beralih menggunakan bahasa Jerman, tempat di mana mereka tinggal. “Bahayanya adalah mereka beralih ke otoritas berbahasa Jerman lainnya seperti Salafi. Para Salafi ini biasanya berbicara dalam bahasa Jerman dan memahami bagaimana memasukkan Islam ke dalam bentuk yang populer. Mereka berbicara dalam bahasa kaum muda, sementara para imam dari luar negeri tidak dapat memahami dunia kaum muda,” jelas Ceylan.

Presiden Dewan Eropa, Charles Michel menyerukan sebuah lembaga Eropa untuk melatih para imam sebagai cara memerangi ekstremisme pada November 2020. Namun, ia mendapat kritikan secara luas. 

Tetapi idenya telah mendapatkan sorotan di negara-negara Eropa. Di Jerman, pelatihan imam sebagian besar dilakukan oleh komunitas Muslim, namun pemerintah setuju menyediakan dana.

Pelatihan baru tidak akan terbatas dalam mengajar imam tradisional dalam bahasa Jerman, tetapi juga akan menghadiri kelas tentang pluralitas sosial dan diajarkan tentang ekstremisme. Dengan demikian, mereka dapat melindungi kaum muda Muslim dari hal seperti itu. Pelatihan terbuka untuk laki-laki dan perempuan.

 

https://www.independent.ie/world-news/europe/germany-trains-its-own-imams-to-cut-risk-of-extremism-39927995.html

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement