Jumat 01 Jan 2021 18:54 WIB

Politisasi Agama Surutkan Kepercayaan pada Gereja Polandia

Skandal pencabulan mempercepat gelombang sekularisasi umat Katolik Polandia.

Politisasi Agama Surutkan Kepercayaan pada Gereja Polandia. Suasana kota yang diselimuti kabut asap ketika matahari terbit di Krakow, Polandia.
Foto:

Menurunnya, minat terhadap pendidikan agama diiringi semakin banyak warga yang mengaku ingin keluar dari gereja, dan secara resmi mencabut status diri sebagai seorang penganut Katolik. Sebuah situs internet yang menawarkan layanan murtad dari Gereja Katolik, licznikapostazji.pl, mengaku sudah menerima 1.000 permintaan dalam hanya dua pekan.

Situs lain, apostazja.eu, mengklaim formulir permohonan keluar dari gereja yang mereka sediakan sudah diunduh 30 ribu pengguna dan siap dikirimkan. “Jumlahnya meledak sejak Mahkamah Konstitusi membatasi hak aborsi," kata pendiri situs, Krzysztof Gwizdala. 

Jumlah tersebut tidak berbanding dengan 33 juta penganut Katolik Polandia. Namun begitu, meningkatnya angka apostasi memaksa gereja kembali membuat catatan resmi setelah berhenti selama 10 tahun. Pada 2010, jumlah warga yang keluar dari gereja hanya tercatat 459 kasus.

Elitisme pemuka agama

Marcin Kaczmarek, sosiolog di Universitas Poznan, mengatakan menyusutnya pengaruh gereja di Polandia bukan diakibatkan skandal pelecehan seksual, tapi lebih kepada reaksi gereja terhadap masalah tersebut. "Gereja terbelah antara kepentingan korporasi dan dedikasi pada ajaran sendiri,” imbuhnya.

Baca juga: Islam di Polandia, Minoritas yang Terlindungi Negara Sekuler

 

sumber : Deutsche Welle
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement