Rabu 30 Dec 2020 21:08 WIB

Lahan Makam Muslim Korban Covid-19 di Inggris Kian Sulit

Umat Islam di Inggris menghadapi kesulitan pemakaman jenazah Covid-19

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Umat Islam di Inggris menghadapi kesulitan pemakaman jenazah Covid-19 Petugas Covid-19 di Inggris (Ilustrasi)
Foto:

Sementara itu, rencana telah diajukan untuk membangun salah satu pemakaman Muslim terbesar di Inggris dengan 5.040 kuburan di Solihull, dekat Birmingham. Selain itu, pemakaman Muslim Worcester telah meminta izin untuk menambah 750 ruang lagi.

Layanan Pengembangan Pemakaman, yang menyerahkan rencana atas nama komunitas Muslim, mengatakan hanya ada ketentuan di Solihull hingga 25 tahun.

Di London, kuburan massal digali awal tahun ini untuk memenuhi permintaan di Eternal Gardens, di Chislehurst, yang telah mengadopsi metode penguburan jenazah yang belum pernah terjadi sebelumnya yang sesuai dengan hukum Islam.

Metode itu melibatkan penguburan hingga 10 orang di ruang individu dalam satu satu bidang tanah setelah satu sholat jenazah dilakukan.

Di Italia, gambaran serupa telah muncul selama pandemi. Para imam dan pemimpin komunitas Muslim di sana termasuk di antara mereka yang menyerukan lebih banyak bidang tanah untuk penguburan.

"Kami telah mengalami rasa sakit akibat pandemi, tetapi terkadang semakin dalam ketika beberapa keluarga tidak dapat menemukan tempat untuk menguburkan jenazah karena tidak ada bagian Muslim di pemakaman kota," kata Abdullah Tchina, imam masjid Milan Sesto. .

Banyak Muslim Italia terpaksa melakukan perjalanan jauh untuk menguburkan jenazah, atau meninggalkan mayat selama berhari-hari di kamar mayat, atau bahkan menahan mereka di rumah sambil mencari tempat untuk mengistirahatkan jenazah tersebut. 

 

Presiden Pusat Islam Milan, Gueddouda Boubakeur, telah menyerukan lebih banyak kemauan politik untuk menciptakan ruang pemakaman tambahan bagi Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement