REPUBLIKA.CO.ID, AGAM— Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek, Kabupaten Agam mewisuda 24 orang peserta Program 1.000 Dai angkatan pertama.
Ketua Yayasan Syekh Ibrahim Musa Parabek, Warsul Anwar, mengatakan prosesi wisuda ini sekaligus sebagai tanda penutupan Program 1.000 Dai, yang merupakan kerjasama antara BAMUIS BNI dengan Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek.
"Program 1.000 Dai ini merupakan sebuah pendidikan nonformal, dengan harapan dapat bermanfaat bagi para pemuda khususnya di Agam,” kata Warsul, melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id dari Humas Pemkab Agam, Senin (28/12).
Selain proses wisuda dan pemberian sertifikat, juga dilakukan penyerahan peserta dari panitia kepada BAMUIS BNI, kemudian dilanjutkan ke Ponpes Sumatera Thawalib Parabek.
Kegiatan ini menandai berakhirnya masa pelatihan pada kader Dai angkatan pertama, yang telah diikuti sejak 19 Juli 2020.
Warsul Anwar mengatakan, selama pelatihan peserta telah dibekali dengan ilmu teori dan praktek, baik secara virtual maupun safari dakwah ke masjid-masjid di Kabupaten Agam.
Ponpes Tawalib Parabek berharap pemerintah daerah agar dapat mendorong warganya mengikuti Program 1.000 Dai di angkatan berikutnya.
“Kita ucapkan terimakasih kepasa BAMUIS BNI yang telah mempercayakan kerjasama ini dengan Ponpes Sumatera Thawalib Parabek,” ujar Warsul.