Bangsa Lebanon itu juga sering dikatakan sebagai bangsa Arab yang paling terbaratkan (westernilized). Gaya hidup mereka sangat Eropa: pakaiannya necis, parlente, perempuannya cenderung bebas, suka mode, suka pesta, dan pokoknya secara sosial sangat liberal.

Mereka berbicara bahasa Prancis (karena bekas jajahan Perancis), Inggris, dan bahasa Arab dialek (lahjah) Lebanon yang sangat khas dan sangat berbeda dengan bahasa Arab di negara Arab yang lain. Rakyat Lebanon berpenampilan kaya (richman): Mobil-mobil mewah seperti Mercedes, BMW, Mini Cooper, Lamborgini, dan mobil-mobil mewah lainnya menjadi pemandangan yang biasa di kota Beirut dan kota-kota besar lainnya.

Tradisi pendidikan mereka tinggi, sangat tinggi, mungkin karena pengaruh Prancis dan gereja. Tak heran jika di Lebanon ada banyak universitas tua dengan mutu berstandar Eropa dan Amerika. Universitas-universitas Katolik yang berbahasa Inggris dan Perancis tersebut didirikan oleh organisasi para misionaris dan atau gereja.

Misalnya, American University Of Beirut (AUB, berdiri 1856), Lebanese American University (LAU, 1878), Saint Joseph University (USJ), Saint Antoine University, Notredam University dan lain-lainnya. Sementara Universitas Negeri satu-satunya di Lebanon, yakni The Lebanese University, malah baru berdiri tahun 1951.

Demikian juga dengan universitas-universitas Islam yang sekarang jumlahnya terus bertambah malah baru mulai berdiri setelah tahun 1980-an atau 1990-an. Universitas negeri menggunakan bahasa Inggris (bahasa utama) dan bahasa Arab, sementara universitas-universitas Islam berbahasa Arab (bahasa utama) dan baru Inggris.

Ikuti Whatsapp Channel Republika