REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Majelis Umum PBB telah mengadopsi resolusi yang dipimpin Pakistan tentang promosi dialog antaragama dan antarbudaya. Resolusi, yang disponsori bersama oleh Pakistan dan Filipina, diadopsi oleh Majelis Umum PBB dengan suara mayoritas.
"Resolusi ini adalah bagian dari upaya global Pakistan untuk mempromosikan kerukunan antaragama, toleransi, saling menghormati agama, dan hidup berdampingan secara damai," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Di tengah meningkatnya intoleransi agama dan rasisme, terutama Islamofobia di seluruh dunia, resolusi tersebut berfokus pada dialog antaragama dan budaya di antara semua pemangku kepentingan dan pendukung pemberantasan intoleransi, xenofobia, diskriminasi, dan tindakan kekerasan.
Resolusi ini juga mendukung seruan Perwakilan Tinggi untuk Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk "saling menghormati" dan menekankan pentingnya realisasi Agenda Pembangunan Berkelanjutan PBB 2030, terutama promosi masyarakat yang damai dan inklusif.
Perdana Menteri Imran Khan telah berulang kali menyerukan kepada masyarakat internasional untuk melawan Islamofobia dan mempromosikan saling menghormati antaragama.
Pengadopsian resolusi oleh Majelis Umum PBB adalah bagian dari upaya diplomatik Pakistan untuk meningkatkan kesadaran tentang Islamofobia dan melawan pencemaran nama baik agama.
Resolusi itu juga menyambut baik prakarsa Kartarpur oleh Pakistan, menyebutnya sebagai "prakarsa penting bagi kerja sama antaragama dan antarbudaya untuk perdamaian".
Khan meresmikan Koridor Kartarpur pada November tahun lalu dalam rangka ulang tahun ke-550 pendiri agama Sikh, Baba Guru Nanak Devji.
Kartarpur Sahib gurdwara adalah salah satu tempat yang paling dihormati komunitas Sikh karena Baba Guru Nanak menghabiskan 18 tahun terakhir hidupnya di sana.