Kamis 06 Nov 2025 21:23 WIB

DIY Resmi Miliki Embarkasi Haji, Layani Calon Jamaah Mulai 2026

Model embarkasi di DIY terapkan skema pemanfaatan hotel sebagai asrama sementara.

Keluarga melepas keberangkatan jamaah calon haji kloter 48 menuju Embarkasi Solo di Pendopo Parasamya Bantul, Yogyakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Keluarga melepas keberangkatan jamaah calon haji kloter 48 menuju Embarkasi Solo di Pendopo Parasamya Bantul, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akhirnya memiliki embarkasi haji. Penetapan embarkasi DIY melalui Keputusan Menteri Haji dan Umrah RI Nomor 11 Tahun 2025.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, layanan keberangkatan pertama dari embarkasi DIY akan dilakukan pada musim haji 2026. Ia menuturkan, proses pembentukan embarkasi tersebut telah melalui tahapan-tahapan sejak 2022.

Baca Juga

"Proses ini cukup panjang. Inisiasi dimulai 2022, dilanjutkan 2023 di Kulon Progo, dan 2024 sudah sampai tahap simulasi," ujar Ni Made, dikutip dari Antara, Kamis (6/11/2025).

"Kami bekerja sama dengan Hotel Ibis dan Novotel yang lokasinya memungkinkan untuk menjadi tempat embarkasi haji atau asrama sementara," sambung dia.

Menurut Ni Made, syarat embarkasi adalah 4.000 jamaah atau sekitar 10 kloter, dengan jumlah per kloter 400 jamaah.

Sementara itu, DIY tidak bisa memenuhi seluruh kuota sendiri, meskipun ada penambahan dari kuota awal 3.200, menjadi 3.700. Untuk musim haji 2026, jumlah jamaah diperkirakan mencapai 8.000.

Guna mencukupi syarat minimal embarkasi, DIY menjalin kerja sama dengan Jawa Tengah, khususnya Karesidenan Kedu, untuk memastikan kelancaran keberangkatan jamaah.

Menurut Ni Made, syarat embarkasi adalah 4.000 jamaah atau sekitar 10 kloter, sementara kuota DIY meningkat dari 3.200 menjadi 3.700.

"Pak Menteri menyatakan fasilitas sudah memenuhi, hanya perlu komitmen Jawa Tengah. Jadi disarankan satu karesidenan supaya pengaturan tidak pecah-pecah. Kita ambil Karesidenan Kedu, yang nantinya ada enam kabupaten ikut di embarkasi DIY," kata dia.

Embarkasi DIY diproyeksikan menekan biaya transportasi karena jamaah diberangkatkan dari Yogyakarta International Airport (YIA) menggunakan pesawat berbadan besar, sehingga jumlah penerbangan dapat dikurangi dan waktu tunggu di tanah suci lebih efisien.

Ni Made memastikan penambahan embarkasi di DIY tidak mengganggu pengelolaan embarkasi di Solo, Jawa Tengah. Justru, adanya embarkasi DIY dapat memudahkan calon jamaah.

Model embarkasi di DIY, kata dia, menerapkan skema pemanfaatan hotel sebagai asrama sementara.

Fasilitas kamar, sarana ibadah, dan akses transportasi di sekitar bandara dimaksimalkan untuk meningkatkan kenyamanan jamaah.

"Ini model baru pertama di Indonesia. Kami harap ini bisa menjadi terobosan untuk pelayanan haji lebih baik, termasuk bagi keluarga jamaah," jelas Sekda.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement