REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Jejen Musfah menyampaikan beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan dalam program percepatan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) menjadi perguruan tinggi unggulan.
Pertama, lanjut Jejen, yaitu mendesain kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Kedua adalah melahirkan alumni yang inovatif, ketiga yakni memfasilitasi dosen melahirkan karya-karya inovatif dan keempat memberikan layanan prima kepada mahasiswa dan dosen.
Namun, menurut Jejen, belum semua siap mewujudkan program tersebut karena masalah kepemimpinan, kualitas sumber daya manusia (SDM), dan dana. "Dari sisi kuantitas (PTKI) bagus tetapi dari sisi kualitas masih perlu peningkatan. Misalnya kreativitas dan inovasi," kata penulis buku 'Analisis Kebijakan Pendidikan: Mengurai Krisis Karakter Bangsa' itu kepada Republika.co.id, Senin (30/11).
Lebih lanjut, Jejen melihat, PTKI yang ada saat ini masih jauh jika dibandingkan dengan universitas lain seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjajaran, dan Institut Pertanian Bogor (IPB) serta universitas lain di bidang ilmu umum.
"Sedangkan ilmu agama juga perlu kajian-kajian inovatif sehingga bisa dibaca dunia. Dalam hal kajian ilmu agama ini, memang ada banyak pningkatan tetapi masih kalah dibanding perguruan tinggi umum. Karena itu, dosen yang punya kapasitas riset perlu dikelola dan didanai agar fokus publikasi," tuturnya.
Oktober lalu, Kemenag melalui Diktis Kemenag membahas Program Percepatan PTKI Unggulan. Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan, mewujudkan PTKI unggul menjadi harapan dan ambisi bersama, sehingga bisa bersaing dengan perguruan tinggi umum di Indonesia. "PTKI yang unggul di antaranya diukur dari reputasi akademik, reputasi lulusan, rasio fakultas, prodi dan mahasiswa serta dibukanya program internasional," terang Zainut.
Salah satu dari tujuh program unggulan yang akan dilakukan Kemenag adalah mendesain ulang kurikulum PTKI. Direktur PTKI Kemenag, Suyitno mengatakan, tujuan redesain ini untuk melihat apakah sudah benar-benar dapat melahirkan profil lulusan yang bagus dan unggul. Konsep redesain kurikulum tersebut, lanjut Suyitno, yaitu kampus merdeka dan merdeka belajar dengan memperbanyak waktu pembelajaran di luar kampus atau di luar prodi.