REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Suara menggelegar dan gempa dahsyat menjadi azab yang diturunkan Allah SWT untuk membinasakan kaum Tsamud. Hukuman ini datang sebagai balasan atas kedurhakaan mereka yang menantang Nabi Saleh Alahissalam. Peristiwa azab berupa gemba ini menjadi pengingat akan kekuasaan ilahi yang membela Rasul-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
فَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دَارِهِمْ جٰثِمِيْنَ
Fa akhażathumur-rajfatu fa aṣbaḥū fī dārihim jāṡimīn(a).
Maka, gempa (dahsyat) menimpa mereka sehingga mereka menjadi (mayat-mayat yang) bergelimpangan di dalam (reruntuhan) tempat tinggal mereka. (QS Al-A‘raf Ayat 78)
Setelah mereka menantang Nabi Saleh dengan menuntut azab Allah yang dijanjikan, maka Allah membela Rasul-Nya dan pengikutnya. Ayat ini menerangkan azab Allah yang diturunkan kepada mereka berupa gempa dan petir yang dahsyat yang menggetarkan jantung manusia, menggoncangkan bumi bagaikan gempa besar yang menghancurkan semua bangunan sehingga mereka semuanya binasa.
Tentulah petir tersebut tidak seperti biasa tetapi petir yang luar biasa yang khusus ditimpakan kepada mereka sebagai azab atas kedurhakaan kaum Tsamud (Tafsir Kementerian Agama)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَاَخَذَ الَّذِيْنَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دِيَارِهِمْ جٰثِمِيْنَۙ
Wa akhażal-lażīna ẓalamuṣ-ṣaiḥatu fa aṣbaḥū fī dārihim jāṡimīn(a).
Suara yang menggelegar juga menimpa orang-orang zalim itu, sehingga mereka mati bergelimpangan di rumah-rumah mereka. (QS Hud Ayat 67)