Senin 16 Nov 2020 15:10 WIB

Iman Jodeh, Anggota Parlemen Muslim Pertama di Colorado

Jodeh merasa memiliki kewajiban mengangkat komunitasnya.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Iman Jodeh, Anggota Parlemen Muslim Pertama di Colorado. Lahir dan dibesarkan di Amerika Serikat (AS) dari orang tua imigran Palestina, Iman Jodeh (kanan) menorehkan sejarah sebagai wanita Muslim pertama yang memenangkan kursi di legislatif negara bagian Colorado. Jodeh bersama ibunya, Siham Jodeh di rumahnya, 12 November 2020.
Foto:

Dia terus melakukan pekerjaan advokasi di perguruan tinggi dan dengan organisasi nirlaba, Meet the Middle East, yang dia dirikan pada 2008. Organisasi itu memiliki misi menjembatani kesalahpahaman antara AS dan wilayah yang kompleks. Dan, langkah selanjutnya dalam pekerjaan advokasinya yakni mencoba mewakili distriknya di House of Representatives.

Selain dukungan kuat di tingkat lokal, negara bagian, dan nasional, kemenangan bersejarahnya telah memicu pesan ucapan selamat dari seluruh dunia. "Saya telah menerima catatan dukungan dari Palestina, Irak, Yordania, Kuwait, Lebanon, Denmark, India, Bangladesh, Kanada, dan Brasil. Ini luar biasa," kata dia.

"Saya rasa orang-orang senang melihat orang-orang seperti mereka terpilih. Saya pikir itu hanya salah satu dari hal-hal itu. Orang-orang mulai bernapas lega. Mungkin mereka sangat optimistis komunitas kami memposisikan diri kita sebagai pemberi pengaruh yang positif," kata Jodeh.

Dia mengaitkan dedikasinya dengan advokasi, dan sekarang dunia politik sebagian besar ke akar Palestina-nya. "Saya pikir ketika Anda termasuk dalam kelompok orang yang telah mengenal pekerjaan selama 70 tahun terakhir, lensa Anda berbeda," katanya.

"Saya pikir karena hal-hal itu, telah menempatkan saya untuk menjadi pembela yang lebih baik. Sayangnya, banyak hal yang dialami warga Palestina terjadi pada komunitas yang terpinggirkan di AS. Ini membantu saya menjadi pembela yang lebih baik bagi orang-orang ini," ucap Jodeh.

Saat Jodeh melihat ke depan untuk memulai masa jabatan barunya, dia mengatakan, dirinya sudah mengetahui bahwa ia akan mengikuti model kolaboratif, dan kebijakan pintu terbuka, yang mengandalkan para ahli untuk anduan dalam pemungutan suara, serta penyusunan undang-undang.

Sementara itu, jika melihat ke belakang, bahkan dengan semua pekerjaan advokasinya, Jodeh mengatakan, dia tidak pernah berharap berada dalam peran barunya. "Setiap kali saya berada di gedung capitol negara bagian kubah emas itu karena saya merasa perlu. Saya tidak pernah membayangkan diri saya di salah satu kursi hijau itu. Saya hanya berpikir penting bagi orang-orang Colorado untuk bersuara," ucapnya.

https://english.alaraby.co.uk/english/society/2020/11/13/iman-jodeh-makes-history-as-colorados-first-muslim-lawmaker

https://www.denverpost.com/2020/11/14/colorado-legislature-diversity-first-muslim-african-immigrant/ 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement