REPUBLIKA.CO.ID, NEW JERSEY -- Seorang aktivis Muslim terkemuka di AS dikeluarkan dari pesawat American Airlines dan ditahan selama empat jam setelah dia dilaporkan terlibat adu mulut dengan seorang penumpang kelas satu atas dugaan perlakuan khusus. Insiden tersebut terjadi pada Sabtu (14/11) ketika Amani al-Khatahtbeh, seorang kandidat kongres dan pendiri blog Muslim Girl, hendak melakukan perjalanan dari Bandara Newark Liberty di New Jersey menuju Charlotte, Carolina Utara.
Menurut pernyataan dari maskapai American Airlines, insiden antara Al-Khatahtbeh dan penumpang kulit putih tak dikenal itu dimulai saat pemeriksaan TSA atau pemeriksaan tubuh. American Airlines mengindikasikan penangkapannya terjadi setelah adanya perselisihan di pesawat. Namun, saudara laki-lakinya dan Dewan Hubungan Amerika-Islam cabang New Jersey mengatakan al-Khatahtbeh diborgol karena menolak melepas jilbabnya.
Dalam sebuah pernyataan, maskapai mengatakan Al-Khatahtbeh meyakini penumpang lain, yang terdaftar di PreCheck, mendapatkan perlakuan yang baik karena dia diizinkan melanjutkan melewati keamanan, padahal dia diminta melepas sepatunya. "Hal ini menyebabkan pertengkaran verbal yang berlanjut melalui terminal dan di pesawat di mana Al-Khatahtbeh berselisih dengan penumpang dan mulai merekamnya sebelum mengambil tempat duduknya," demikian pernyataan maskapai, dilansir di ABNA, Senin (16/11).
American Airlines menambahkan, skrining PreCheck dan non-PreCheck digabungkan ke dalam satu jalur terbuka pada saat itu. Al-Khatahtbeh kemudian membagikan pengalamannya di Twitter. Dia mengatakan, penumpang pria itu mengeluarkannya dari penerbangan karena dia membuatnya merasa tidak nyaman.
I had the craziest experience in TSA this morning.
An entitled white man behind me insisted on cutting me in line because I was “still taking my shoes off.”
When I said he could wait like everyone else, he started going off about how he’s “pre check” and “first class” 1/3
— AMANI (@AMANI2020) November 14, 2020
"Saya mendapat pengalaman paling gila di TSA pagi ini. Seorang pria kulit putih di belakang saya bersikeras memotong antrean karena aku 'masih melepas sepatuku.' Ketika saya mengatakan dia bisa menunggu seperti orang lain, dia mulai berbicara tentang bagaimana dia 'pra-cek' dan 'kelas satu'," ujar Al Khatahtbeh.
Dia mengatakan, pria tersebut kemudian melanjutkan untuk tidak hanya mendorong barang-barangnya sebelum barang-barang miliknya. Namun, menurutnya, pria itu kemudian melanjutkan melewati mesin dan TSA tidak melakukan apa pun.
"Tidak hanya mereka tidak melakukan apa-apa, seorang petugas TSA memiliki keberanian memberitahu saya untuk 'menghentikannya'. Kalian tahu jika saya, seorang perempuan Muslim yang berjilbab, memiliki keberanian untuk mengamuk dan berlari melalui keamanan TSA, saya akan ditahan, ketinggalan pesawat, kemungkinan akan didakwa, dan lainnya," ujarnya.