REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Ojek motor khusus penumpang perempuan pertama kali diluncurkan di Lebanon. Ojek motor tersebut diinisiasi oleh Rana Karazi (39 tahun) dan anaknya Carine Karazi (20).
Inisiatif ojek khusus perempuan ini muncul setelah Karazi kehilangan pekerjaannya pada Desember 2019. Karazi lalu membuka jasa ojek khusus perempuan untuk membantu mereka bepergian dengan murah, aman, dan cepat.
Menurut Bank Dunia, krisis ekonomi sedang berlangsung di Lebanon sehingga banyak dari masyarakatnya yang beralih pekerjaan untuk mempertahankan hidup. Pada akhir 2019, 45 persen warga Lebanon hidup di bawah garis kemiskinan ditambah lagi pascaledakan dahsyat pada 4 Agustus di pelabuhan Beirut, jumlah kemiskinan kemungkinan besar meningkat.
Himpitan biaya hidup membuat Karazi kesulitan. Hingga suatu hari, temannya menelepon memintanya mengantar jemput anaknya. Sejak itulah, ide menjadi ojek khusus perempuan tercetus dalam benaknya.
“Saya mengantar anaknya bolak-balik dan dia memberi saya uang. Ketika saya menyelesaikan misi saya, saya berkata pada diri saya sendiri, mengapa saya tidak menjadikan layanan transportasi itu bisnis pribadi," ujar Karazi dilansir dari Al Arabiya, (31/8).
Karazi bersama anak perempuannya, Carine mulai membangun bisnis ojeknya dan menyebarkan bisnisnya melalui grup WA, Facebook, dan Instagram. Seiring waktu, jumlah penumpangnya pun bertambah.
Karazi mengatakan, saat ini dia harus mencari pengemudi ketiga untuk memenuhi banyaknya permintaan. “Kami telah membuktikan sukses besar dalam tiga bulan. Hari-hari mendatang jadwal kami hampir penuh sehingga saya harus meminta tetangga saya bergabung dengan kami," katanya.
Setelah mempelajari perjalanan dan pariwisata, ibu tunggal ini mengatakan dia sekarang memiliki armada dua sepeda motor yang membutuhkan perawatan dan layanan terus-menerus, selain dari pengeluaran sehari-hari. Dia membayar sekitar 25 ribu pound Lebanon untuk penggantian oli untuk setiap sepeda motor setiap bulan dan biaya bahan bakar harian sekitar 4.000 pound. Dua ibu-anak ini mengenakan biaya 3.000 pound per perjalanan, yang kira-kira setara dengan biaya naik taksi bersama standar di Lebanon.
Seiring dengan situasi ekonomi yang tidak pasti dan bahaya kesehatan karena Covid-19, Karazi mengatakan jumlah kliennya meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Kehidupan yang tidak ramah ini, membuatnya kebanjiran orderan.
“Itulah salah satu alasan utama mengapa klien perempuan lebih mempercayai saya. Wajar jika keluarga mengirim anak perempuan, istri, saudara perempuan dengan ojek karena lebih murah, lebih cepat, lebih mudah, dan lebih sehat, terutama di tengah kekhawatiran tertular virus corona. Penumpang saat ini tidak menggunakan taksi untuk menghindari interaksi dengan pengemudi. Sedangkan dengan sepeda motor, risikonya lebih kecil karena penumpang menggunakan masker dan sarung tangan," ujarnya.
Karazi bahkan tidak percaya, dia dan putrinya menjadi orang pertama di dunia Arab yang menyediakan layanan transportasi ojek khusus perempuan ini. Di Bangladesh, Thailand, dan Indonesia layanan seperti itu sudah ada.
"Saya juga merasa yakin publik memercayakan saya untuk keselamatan istri, saudara perempuan dan anak perempuan mereka, terutama ketika mereka menghubungi kami untuk mengantar mereka berkeliling Beirut dan pinggirannya," katanya.