REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tema peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-75 adalah 'Indonesia Maju'. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ustaz Nadjamuddin Ramly berpandangan bahwa salah satu indikator Indonesia maju adalah masyarakat yang bahagia jiwanya dan badanya serta tegaknya keadilan di seluruh NKRI.
Ustaz Nadjamuddin menyampaikan, indikator Indonesia maju adalah ketika iman dan takwa (Imtak) naik, ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) maju. Meningkatkan Imtak dan memajukan Iptek merupakan salah satu cara untuk mewujudkan Indonesia maju.
Menurutnya, indikator lain yang menunjukkan Indonesia maju akan nampak pada cara mengimplementasikan kemanusiaan yang adil dan beradab. "Jadi yang diberikan amanah yakni pemangku amanah ini (bagaimana) melaksanakan tugasnya dan menghormati kemanusiaan serta menegakkan keadilan yang beradab," kata Ustaz Nadjamuddin kepada Republika, Kamis (13/8).
Ia mengingatkan, untuk mewujudkan Indonesia maju, maka hukum di negeri ini tidak boleh tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Sehingga siapapun yang bersalah harus dihukum tanpa pilah-pilah.
Ia mengatakan, jangan sampai penegakan hukum dilakukan secara tidak adil kepada pihak oposisi dan pihak penguasa. Jadi kemanusiaan yang adil dan beradab itu harus betul-betul diimplementasikan.
Ustaz Nadjamuddin juga menyampaikan, untuk mewujudkan Indonesia maju harus mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan sosial ini yang indikatornya masih sangat lemah.
"Distribusi kemaslahatan pada seluruh rakyat Indonesia belum terwujud, oleh karena itu indikator Indonesia maju itu bahagia jiwanya dan bahagia badanya serta tegaknya keadilan di seluruh NKRI," ujarnya.
Di momen peringatan HUT Kemerdekaan RI ini, Ustaz Nadjamuddin berpesan kepada pemangku amanah agar nilai-nilai Pancasila betul-betul diimplementasikan dalam setiap pengambilan kebijakan. Oleh karena itu batu uji kebijakan dan lahirnya sebuah regulasi dari pemerintah dan DPR adalah Pancasila dan UUD 1945.