Rabu 08 Jul 2020 23:36 WIB

Wapres Serahkan Bantuan Pencegahan Covid-19 untuk Pesantren

Besaran dana yang diberikan bervariasi sesuai dengan kebutuhan pencegahan Covid-19.

Wakil Presiden Ma
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Ma

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyerahkan bantuan kepada Pondok Pesantren Assobariyyah, Sukabumi, Jawa Barat di sela kunjungan kerjanya meninjau penanganan Covid-19 di wilayah tersebut.

Dalam sambutannya Ma'ruf Amin mengatakan secara keseluruhan pemerintah menyiapkan bantuan bagi pondok pesantren untuk pencegahan penyebaran Covid-19 dengan total anggaran senilai Rp 2,6 triliun. "Untuk membantu pesantren dan pendidikan Islam diniyah, termasuk pendidikan Alqur'an pemerintah menyediakan dana Rp 2,6 triliun rupiah," ujar Wapres saat mengunjungi dan menyalurkan bantuan di Pondok Pesantren Assobariyyah di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (8/7).

Sebagai informasi, program bantuan dana untuk pesantren dan sekolah keagamaan berbasis asrama lainnya dibahas secara khusus oleh Ma'ruf Amin dengan para menteri terkait seperti menko PMK, menteri Keuangan, menteri Agama, menteri Kesehatan, menteri Desa dan PDT, menteri PU dan Perumahan Rakyat, serta pejabat lainnya pada rapat khusus tanggal 10 Juni 2020.

Kunjungan Ma'ruf Amin ke Sukabumi tersebut merupakan salah satu bentuk realisasi dari program. Wapres menjelaskan, bahwa besaran dana yang diberikan kepada pesantren-pesantren dan sekolah berasrama lainnya bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan urgensinya dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bebas Covid-19.

"Pesantren ini diberi dana untuk sarana cuci tangan, untuk masker, untuk lain-lain. Ada yang Rp 50 juta, ada yang Rp 40 juta, ada yang Rp 22 juta satu pesantren," katanya.

Perhatian khusus pemerintah kepada sekolah berasrama, menurut Ma'ruf Amin, karena keyakinan pemerintah bahwa sekolah berasrama apabila dikelola dan difasilitasi dengan baik, dianggap relatif lebih aman karena mobilisasi siswa yang terbatas.

"Karena kita yakin kalau pesantren itu dipersiapkan dengan baik, diatur dengan baik, dia mungkin lebih aman dibanding pendidikan di luar pesantren karena di luar pesantren itu kan bolak-balik, ke rumah balik lagi, naik angkot, tapi kalau di pesantren kan dikarantina," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement