REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Masjid Cut Meutia di Jakarta Pusat memutuskan tidak menyelenggarakan ibadah sholat Jumat dalam dua shift atau bergelombang. Pengurus masjid ingin memastikan sahnya ibadah jamaah lewat sekali shift sholat Jumat.
"Di Masjid Cut Meutia tidak melaksanakan itu (dua shift) karena kami menilai dari Majelis Ulama Indonesia soal perbedaan pendapat ini kami ambil yang jelas saja," kata Sekretaris Yayasan Majid Cut Meutia, M Ashraf Ali pada wartawan, Jumat (5/6).
Ashraf menyebut sholat Jumat kali ini hanya boleh dihadiri oleh 500 sampai 1.000 jamaah. Jumlah ini berkurang jauh dari kapasitas total masjid sekitar 5.000 orang dalam kondisi normal.
"Kami laksanakan sholat Jumat satu kali dan apabila di dalam masjid atau di lantai dua sudah penuh nanti kita siapkan di halaman, ini cukup luas buat menampung jamaah," ujar Ashraf.
Ashraf memastikan sholat Jumat pertama setelah pandemi corona ini dapat berjalan lancar sesuai protokol kesehatan pemerintah. Ia menyebut panitia masjid telah siap menjalankan fase kenormalan baru dalam beribadah seperti adanya thermal gun (alat pengukur suhu) dan alat cuci tangan di tiap pintu masuk masjid.
"Saya yakin jamaah bisa memenuhi masjid ini, dan bisa khusyuk dengarkan tausiyah khatib Jumat walau sekarang ada keterbatasan dan aturan lebih banyak dengan protokol kesehatan ini," ucap Ashraf.