REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya akan kembali menggelar sholat Jumat setelah sekitar lima pekan tidak mengadakannya akibat wabah Covid-19.
Namun demikian, pengurus masjid melakukan pembatasan kapasitas masyarakat yang mengikuti sholat Jumat berjamaah. Masjid berkapasitas 40 ribu orang tersebut, hanya membolehkan 4.000 jamaah yang mengikuti Sholat Jumat, atau hanya 10 persen dari kapasitas yang ada.
"Hari ini kita mulai kembali menggelar sholat Jumat. Kapasitasnya 1:10. Jadi dari kapasitas 40 ribu, kita hanya menampung 4 ribu jamaah," kata Humas Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Helmy M Noor, kepada Republika.co.id, Jumat (5/6).
Helmy mengungkapkan, pihaknya juga telah menyiapkan berbagai protokol guna mencegah penularan Covid-19. Salah satunya, kotak infak keliling yang tidak dijalankan, dan diganti dengan e-infak atau barcode. Artinya, infak tetap bisa dilakukan hanya melalui internet.
Selain itu, lanjut Helmy, pengurus masjid juga melakukan pengawasan ketat terkait penerapan jaga jarak atau phisycal distancing, baik di area wudhu atau area lainnya. Pengurus juga menyiapkan sabun untuk mencuci tangan di area wudlu dan toilet.
Selain itu, jamaah diwajibkan membawa masuk alas kaki dan disimpan di samping shaf sholat. Nantinya pengurus masjid akan menyiapkan kantong keresek sebagai tempat penyimpanan alas kaki.
Tujuannya, agar tidak terjadi kerumunan usai sholat ketika jamaah mencari alas kaki yang digunakannya.
Pengurus juga menyiapkan hand sanitizer di tiga pintu masuk dan hand sanitizer. Karena dari 45 pintu masjid yang ada, hanya 3 yang dibuka.
Pengurus juga nantinya akan melakukan pemeriksaan suhu badan. Sebelum masuk masjid, jamaah diharuskan melewati bilik sterilisasi.
Pengurus juga menyiagakan tiga dokter, dilengkapi klinik dan dua ambulan. Baik jamaah, muadzin, khotib, dan imam wajib mengenakan masker.
Selain itu, urasi khutbah juga diperpendek. Begitu pun bacaaan imam sholat yang menggunakan surat-surat pendek. Selain itu, shaf berjarak 2,5 meter. Petugas layanan jamaah juga mengenakan face shield.
"Insya Allah Masjid Al-Akbar menjadi satu-satunya masjid di Surabaya yang menerapkan protokol super ketat seperti ini," ujar Helmy.