REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau agar umat Islam tidak melakukan sholat Idul Fitri tahun ini secara berjamaah di masjid atau di lapangan. Umat disarankan untuk sholat Id di rumah. Ustadz Abdul Somad (UAS) pun menjelaskan bagaimana tata cara shalat Id di rumah.
UAS menjelaskan bagi yang sendirian bisa melakukan sholat Id tanpa adanya khotbah. Sementara yang sholat Id berjamaah bersama keluarga bisa dilakukan dengan satu imam dan minimal tiga makmum.
“Untuk yang gak mudik di perantauan, kos-kosan, sendirian, Sholat Id saja tanpa khutbah. Bagi yang shalat bersama keluarga maka melaksanakannya berjamaah, satu imam minimal makmumnya tiga,” ujar UAS saat berbincang dengan Pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhid, KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Selasa (19/5) dalam acara Bincang Ramadhan.
Setelah sholat Id dua rakaat, kata UAS, khatib lalu berdiri untuk khutbah. Takbir sembilan kali, lalu melakukan rukun Khotbah. Pertama, mengucapkan Alhamdulilah. Kedua bershalawat, ketiga berwasiat dengan ketakwaan, yang ke-empat membaca ayat suci Alquran dan yang terakhir berdoa untuk kaum mukmin.
“Rukun-rukunnya saja Alhamdulilah, kemudian sholawat (Allahumma salli ala Muhammadin wa ‘ala ali Muhammad) kemudian ayat 'yaayuhal lazi takullah'. Kalau gak hafal qul huwallahu ahad setelah itu wasiat takwa (takutlah kamu kepada Allah). Lalu duduk di antara dua khotbah. Tegak lagi takbir tujuh setelah itu rukun Khotbah lagi,” kata UAS menjelaskan.
Ustadz kelahiran 1977 itu mengatakan pendapat yang mengatakan seminim-minimnya melakukan sholat Id adalah 4 orang. Jika hanya berdua maka bisa salat Id secara masing-masing.
“Sholat Idul Fitri sah, empat orang dengan satu imam, tiga makmum. Karena itulah jumlah paling minim dalam jamak. Inilah pendapat yang paling minim, kalo kita minimkan lagi saya tidak berani,” ujar UAS dan disetujui oleh Aa Gym.