REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Saat memimpin KTT luar biasa secara virtual dengan para pemimpin G20 pada 26 Maret 2020 di Riyadh, Raja Salman duduk di depan sebuah bingkai foto yang terpampang tampak lebih besar di belakangnya. Foto itu menunjukkan potret bapak pendiri Arab Saudi, Raja Abdul Aziz Al-Saud. Sudah menjadi bagian dari tradisi kerajaan Saudi, potret bapak pendiri bangsa itu selalu tampak besar tepat di belakang tempat duduk Raja yang berkuasa.
Dilansir di Arab News, potret Raja Abdul Aziz itu dibuat sekitar 1930-an, ketika almarhum sang pendiri memulai sebuah ekspedisi untuk penyatuan negara. Raja yang dikenal dengan nama sebutan Ibnu Saud ini dibaiat menjadi raja Saudi pertama pada 1932.
Potret itu menunjukkan Raja Abdul Aziz mengenakan perlengkapan kepala Saudi bernama 'Shmaagh' yang dikaitkan di sekitar wajahnya, dari kepala ke dagu. Gaya itu mencirikan sosok sang pendiri bangsa tersebut.
Potret itu adalah salah satu lukisan yang diambil dari gambar yang diambil dari pendiri bangsa ini pada 1349 Hijriyah, hanya tiga tahun sebelum penyatuan Kerajaan. Kala itu, Ibnu Saud memegang gelar Raja Hijaz dan Najd dan lampiran mereka. Nama 'Kerajaan Arab Saudi' diberikan pada 1351 Hijriyah dan Raja Abdul Aziz dinyatakan sebagai Raja dari Kerajaan Saudi pada tahun yang sama.
Foto itu diambil selama musim dingin 1349 H. Potret sang pendiri bangsa itu kini tergantung di dinding di kediaman Raja Salman di ibukota Saudi, Riyadh. Potret itu diambil dari salah satu foto tidak resmi Ibnu Saud.
Raja Abdul Aziz telah melakukan banyak ekspedisi sebelum dia menyatukan tanah Hijaz dan Nejd menjadi negara Arab Saudi, yang membawanya ke banyak tempat setelah menaklukkan Riyadh pada 1319 H. Di masa itu, Ibnu Saud berupaya keras untuk memulihkan kekuasaan dan mempersatukan negara Saudi. Kini, seperti halnya kerja keras Ibnu Saud, dunia membutuhkan persatuan dalam menghadapi tantangan global yang serius akibat epidemi virus Corona.