Senin 06 Apr 2020 14:30 WIB

Desa Berdaya Rumah Zakat Angkat Masyarakat dari Kemiskinan

Dana yang disiapkan Rumah Zakat untuk pengentasan kemiskinan sebesar Rp 70 miliar.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
CEO Rumah Zakat Nur Efendi mengatakan Rumah Zakat menyiapkan Rp 70 miliar untuk program pengentasan kemiskinan.
Foto: Republika/Darmawan
CEO Rumah Zakat Nur Efendi mengatakan Rumah Zakat menyiapkan Rp 70 miliar untuk program pengentasan kemiskinan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Zakat menjalankan program pengentasan kemiskinan melalui program Desa Berdaya. CEO Rumah Zakat, Nur Efendi menyampaikan, dana yang disiapkan tahun 2020 untuk program tersebut sebesar Rp 70 miliar, naik dari Rp 40 miliar tahun lalu.

"Program untuk pengentasan kemiskinan fokus ke pedesaan, karena kalau kita bisa selesaikan masalah di desa, maka kita sudah selesaikan 40 persen masalah di Indonesia," katanya kepada Republika, Senin (6/4).

Baca Juga

Nur Efendi mengatakan, masa depan Indonesia ada di desa. Karena semua sektor pertumbuhan ekonomi mulai dari pertanian, pengairan, energi ada di desa. Desa Berdaya sendiri sudah digagas sejak 2014 dan mulai kampanye intensif sejak 2016.

Program di desa mencakup ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan kesiagaan bencana dan lain-lain. Rumah Zakat meyakini bahwa pengentasan kemiskinan harus didukung sistem yang menyeluruh.

"Kita alokasikan ada Rp 70 miliar untuk program ini karena pengentasan ekonomi tidak hanya bisa dari sisi ekonomi saja," katanya.

Hingga saat ini, sudah ada 1.686 Desa Berdaya yang dibina oleh Rumah Zakat sejak 2016. Dari jumlah tersebut, sekitar 40 persen sudah masuk kategori sejahtera. Artinya, penghasilan individu di desa binaan sudah naik dari sekitar Rp 1 juta menjadi Rp 3 juta.

Dana pengembangan disalurkan kepada per orangan melalui lembaga seperti koperasi, agar lebih terorganisir. Per tahunnya, setiap desa menerima sekitar Rp 200 juta-300 juta. Setiap desa juga memiliki pendamping dan Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMAT).

"Sejak program ini, sekarang ada sekitar 21 persen yang sudah keluar dari garis kemiskinan, juga sudah jadi muzakki, sudah masuk kewajiban zakat," katanya.

Tahun ini, sebenarnya Rumah Zakat menargetkan jumlah Desa Berdaya menjadi 2.800 desa. Secara year to date, jumlahnya sudah bertambah sekitar 250 desa baru. Namun karena wabah, ekspansi pembentukan Desa Berdaya baru teralihkan jadi membantu penanganan Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement